Samarinda, Kaltimetam.id – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke empat rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) pada Rabu malam (29/10/2025). Sidak tersebut dilakukan untuk memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal di seluruh fasilitas milik Pemprov Kaltim.
Empat rumah sakit yang dikunjungi antara lain Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam, Rumah Sakit Mata, Rumah Sakit Korpri, dan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS).
Dalam sidak itu, Seno Aji turut didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, serta sejumlah pejabat terkait.
Kunjungan dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya agar kondisi di lapangan dapat terlihat apa adanya. Menurut Seno Aji, langkah ini penting untuk menilai langsung mutu pelayanan kesehatan di daerah.
“Ya, kita kan ingin mengetahui secara real bagaimana rumah sakit ini melayani masyarakat. Maka saya ajak Pak Kepala Dinas Kesehatan, kemudian tadi sebenarnya Bu Direktur enggak tahu tapi tiba-tiba hadir ke sini pada saat kita datang,” ujarnya.
Dari hasil peninjauan, Seno Aji menemukan fakta menarik. Tiga rumah sakit milik Pemprov, yakni RSJD Atma Husada Mahakam, RS Mata, dan RS Korpri, terlihat sepi bahkan nyaris tidak ada pasien di ruang instalasi gawat darurat (IGD).
Padahal, fasilitas dan kondisi bangunan di ketiga rumah sakit tersebut masih tergolong sangat baik.
“Tiga Rumah Sakit ini kosong. Nah, saya diskusi dengan Pak Kadis apakah bisa digunakan untuk umum? Nah, ternyata bisa digunakan untuk umum IGD-nya,” katanya.
Menurutnya, sepinya pasien di tiga rumah sakit itu disebabkan oleh kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Banyak warga yang masih beranggapan bahwa pelayanan umum hanya tersedia di RSUD AWS.
“Artinya kita ingin pelayanan masyarakat ini berjalan dengan baik. Nah, kita lihat tadi ada empat rumah sakit. Yang pertama adalah Rumah Sakit Atma Husada, Rumah Sakit Mata, Rumah Sakit Korpri, dan RS AWS,” ujarnya.
Seno menegaskan, masyarakat harus tahu bahwa ketiga rumah sakit tersebut juga bisa digunakan untuk pelayanan umum.
“Kita ingin ketiga Rumah Sakit ini Atma Husada, Rumah Sakit Mata, Korpri ini bisa digunakan masyarakat juga. Kosong, kondisinya bagus, peralatannya lengkap, tapi mereka lebih memilih RS AWS,” ucapnya.
Karena itu, Pemprov Kaltim akan segera melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak hanya terpusat pada satu rumah sakit saja.
“Besok kita akan lakukan sosialisasi. Pak Kadis sudah saya sampaikan, Bu Dirut AWS juga sudah supaya nanti menyampaikan masyarakat. Tidak hanya AWS, ada banyak rumah sakit yang bisa menampung instalasi gawat darurat,” tuturnya.
Selain menyoroti kondisi tiga rumah sakit tersebut, Seno Aji juga mengevaluasi ketersediaan tempat tidur di RSUD AWS.
Ia menemukan bahwa jumlah tempat tidur masih terbatas jika dibandingkan dengan tingginya jumlah pasien yang datang setiap hari.
“Tempat tidur yang kelas 3 hanya 280. Kemudian kelas 2 hanya 80-an, kelas 1-nya 100. Nah, ini akan ada ketimpangan dan tentu saja kita membutuhkan tambahan tempat tidur,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Pemprov Kaltim akan mempercepat penyelesaian pembangunan gedung Pandurata agar dapat menambah kapasitas layanan bagi masyarakat.
“Kita kan punya rumah sakit Pandurata nanti gedung Pandurata. Nah, kita akan percepat penyelesaian gedung itu supaya nanti ada ya paling tidak ada 700 tempat tidur yang bisa digunakan untuk masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Seno juga mengamati sistem antrian pasien di RSUD AWS yang kini dinilai sudah jauh lebih tertib dibandingkan sebelumnya.
“Sistem antrian sudah membaik, tadi saya lihat tidak ada backlog lagi. Nah, mudah-mudahan tidak hanya malam ini. Ya. Mudah-mudahan ini benar-benar sampai seterusnya,” ungkapnya.
Seno memastikan bahwa sidak seperti ini akan dilakukan secara berkala sebagai bentuk pengawasan langsung terhadap kualitas pelayanan publik.
“Nanti kita akan secara berkala kita lakukan sidak seperti ini. Supaya tetap bagus untuk masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menilai sidak yang dilakukan Wagub Seno Aji merupakan langkah tepat untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan daerah.
Menurutnya, selama ini masih terjadi ketimpangan antara jumlah pasien di RSUD AWS dan rumah sakit milik Pemprov lainnya.
“Ada kemajuan ya untuk pelayanan di IGD. Memang kemarin pada saat saya lapor terkait dengan pelayanan yang masih crowded ya. Saya lapor sama Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur, dan alhamdulillah Pak Wagub bersiap untuk melakukan peninjauan ya,” ujarnya.
Jaya mengungkapkan, dari hasil pemantauan, tiga rumah sakit lainnya seperti RS Korpri dan RS Mata ternyata memiliki fasilitas dan tenaga medis yang memadai, namun belum termanfaatkan secara optimal.
“Padahal kita punya empat rumah sakit lagi. Ternyata UGD-nya di sana kosong,” katanya.
Ia menilai perlu ada sistem pembagian pasien antara rumah sakit agar layanan gawat darurat tidak menumpuk di RSUD AWS.
Beberapa penyakit ringan seperti maag atau influenza dapat ditangani di rumah sakit lain tanpa harus dirujuk ke AWS.
“Misalnya kasus-kasus maag ya atau gastritis kan bisa dilakukan di sana. Kemarin juga Pak Wagub sudah menemukan pasien yang ada di rumah sakit mata ini ada maag,” jelasnya.
Jaya menambahkan, fasilitas kesehatan di rumah sakit milik Pemprov sebenarnya sudah memadai untuk menerima pasien dengan gejala ringan hingga sedang.
“Coba cek juga di rumah sakit Korpri. Pasiennya cuma satu. Pelayanan apa sarana alat kesehatannya juga sudah cukup bagus. Dokternya juga ada. Jadi makanya tadi saya diskusi. Termasuk rawat inapnya juga masih kosong,” terangnya.
Ia menegaskan, ke depan Dinas Kesehatan akan memperkuat koordinasi antar rumah sakit agar manajemen dan distribusi layanan berjalan lebih efektif.
“Nah, ini nanti kita kerja sama karena ini kan milik Pemprov. Sama-sama milik Pemprov. Manajemennya harus satu. Dinas Kesehatan yang akan melakukan koordinasi dan pelayanan,” pungkasnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
