Kaltim, Kaltimetam.id – Rumah Sakit Haji Darjad (RSHD), salah satu rumah sakit swasta yang cukup dikenal di Samarinda, resmi menghentikan seluruh aktivitas operasionalnya untuk sementara waktu. Keputusan ini diumumkan pihak manajemen melalui surat resmi yang beredar di kalangan internal karyawan pada Kamis, (08/05/2025).
Langkah drastis ini diambil di tengah sorotan publik atas krisis keuangan yang membelit manajemen rumah sakit, terutama terkait tunggakan gaji karyawan yang belum dibayarkan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Plt. Direktur RSHD, Setiyo Irawan, pihak manajemen menyampaikan bahwa penghentian operasional dilakukan untuk melakukan pembenahan menyeluruh.
“Seluruh kegiatan operasional dan/atau pelayanan Rumah Sakit Haji Darjad dihentikan sementara, karena manajemen akan melakukan pembenahan menyeluruh. Hak-hak karyawan akan dibayarkan paling lambat tanggal 29 Agustus 2025,” demikian isi surat tersebut.
Berdasarkan pantauan di lapangan, aktivitas di gedung rumah sakit yang biasanya ramai dengan pasien dan tenaga medis kini tampak sepi. Hanya beberapa petugas keamanan dan staf pemeliharaan yang masih terlihat berjaga di area rumah sakit. Sejumlah ruang perawatan, IGD, dan loket pendaftaran sudah tidak lagi melayani masyarakat.
Seorang petugas keamanan yang tidak bersedia disebutkan namanya mengungkapkan bahwa proses pengosongan fasilitas rumah sakit telah dimulai sejak sehari sebelumnya.
“Dari kemarin sudah mulai pengosongan. Hari ini sudah resmi berhenti total sementara waktu,” ujarnya singkat.
Sementara itu, pasien dan keluarga yang tidak mengetahui penutupan ini lebih dulu, tampak kebingungan saat mendatangi rumah sakit. Beberapa mengaku kecewa dan harus segera mencari rumah sakit alternatif untuk layanan medis yang dibutuhkan.
Permasalahan utama yang memicu penghentian layanan ini adalah tunggakan gaji karyawan, yang disebut sudah terjadi selama beberapa bulan. Kondisi ini berdampak pada kinerja serta semangat kerja tenaga medis dan staf administratif.
Perwakilan manajemen RSHD Samarinda, Desi Andriani Hangin, membenarkan bahwa rumah sakit sedang mengalami kesulitan finansial yang serius. Menurutnya, upaya sedang terus dilakukan agar hak-hak karyawan bisa segera terpenuhi.
“Saat ini kami di internal manajemen sedang berupaya keras mencarikan solusi terbaik. Kami sangat memahami keresahan para karyawan. Yang jelas, hak mereka pasti akan kami penuhi,” ujarnya.
Namun, ketika ditanya soal kepastian waktu pembayaran, ia menyebut bahwa pihaknya belum dapat memberikan tanggal pasti selain komitmen yang tertera dalam surat resmi.
“Kami mohon doa dan dukungan semua pihak agar krisis ini bisa segera kami lalui,” tambahnya.
Desi menegaskan bahwa keputusan untuk menghentikan layanan sementara bukan hanya karena krisis keuangan, tapi juga sebagai langkah untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan pasien.
“Kami tidak ingin memberikan pelayanan yang tidak optimal kepada masyarakat. Oleh karena itu, operasional dihentikan sementara agar tidak menimbulkan masalah lebih besar. Jika kondisi membaik, kami akan segera beroperasi kembali,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa berbagai skenario perbaikan sedang dipersiapkan, termasuk kemungkinan restrukturisasi manajemen dan penataan ulang sistem keuangan rumah sakit. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id