Samarinda, Kaltimetam.id – Upaya menekan angka balapan liar di Kota Samarinda terus dilakukan oleh pihak kepolisian. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah dengan menggelar ajang Night Race Drag Bike 2025, sebuah kompetisi balap resmi yang memberikan wadah bagi para pembalap muda untuk menyalurkan bakatnya secara legal.
Kegiatan ini berlangsung di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda Kalimantan Timur dari pukul 23.00 sampai 03.00 WITA.
Acara ini digelar dalam dua tahap, yaitu pada 16 dan 21 Maret 2025 serta merupakan hasil kerja sama antara Polresta Samarinda dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Samarinda. Dengan diikuti oleh 250 peserta, event ini menjadi bukti nyata bahwa antusiasme terhadap dunia balap motor di Samarinda sangat tinggi.
Kasatlantas Polresta Samarinda, AKP La Ode Prasetyo, menegaskan bahwa event ini merupakan solusi bagi anak-anak muda yang selama ini menyalurkan hobi balapnya dengan cara yang tidak tepat, yaitu melalui balapan liar di jalan raya.
“Kami melihat bahwa banyak remaja di Samarinda yang memiliki hobi balapan, tetapi tidak memiliki wadah yang tepat. Akhirnya mereka memilih jalanan umum sebagai arena balap, yang tentu sangat berbahaya. Maka dari itu, kami berinisiatif untuk mengadakan event ini agar mereka bisa berkompetisi dengan lebih aman dan terarah,” ujar La Ode.
Ia juga menambahkan bahwa ajang ini bukan hanya tentang balapan, tetapi juga tentang edukasi keselamatan berkendara. Para peserta diwajibkan untuk menggunakan perlengkapan keselamatan standar, seperti helm full face, sarung tangan, jaket pelindung, serta sepatu di atas mata kaki.
“Kami ingin mengajarkan kepada para pembalap bahwa keselamatan adalah hal utama. Tidak hanya saat di lintasan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari ketika berkendara. Dengan adanya regulasi ketat dalam event ini, kami harap mereka bisa memahami pentingnya keselamatan dalam dunia balap,” tambahnya.
Selain itu, Kasatlantas juga berharap agar setelah adanya ajang ini, tidak ada lagi aksi balapan liar yang membahayakan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus melakukan pengawasan terhadap praktik balapan ilegal dan menindak tegas para pelakunya.
“Kami sudah memberikan solusi dengan adanya event resmi ini. Jadi, kami berharap tidak ada lagi balapan liar setelah ini. Jika masih ada yang nekat melakukan balapan ilegal di jalan raya, kami tidak akan segan untuk menindak tegas,” tegasnya.
Terakhir, Kasatlantas Polresta Samarinda juga menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus bekerja sama dengan IMI dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa balapan liar bisa diminimalkan.
“Kami ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak muda untuk berkompetisi dengan cara yang benar. Semoga ke depannya, kita bisa melihat lebih banyak event balap resmi yang bisa menjadi ajang pembinaan bagi para pembalap muda,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Ketua IMI Samarinda, Syahril Sarapping, menyatakan bahwa Night Race Drag Bike 2025 tidak hanya bertujuan untuk menekan angka balapan liar, tetapi juga sebagai ajang pencarian bakat bagi pembalap muda yang berpotensi.
“Kami melihat bahwa Samarinda memiliki banyak talenta di dunia balap motor. Namun, mereka perlu diarahkan dan dibina dengan cara yang benar. Dengan adanya event ini, kami berharap bisa menemukan bibit-bibit pembalap yang nantinya bisa berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi,” kata Syahril.
Ia menjelaskan bahwa dalam event ini, terdapat beberapa kategori yang diperlombakan, seperti Sunmori 118, Sunmori lokal Samarinda, serta bracket 8, 9, dan 10.
“Kami membagi kategori agar para pembalap bisa berkompetisi dengan adil. Semua peserta juga diwajibkan menggunakan motor sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan agar tidak ada ketimpangan dalam perlombaan,” jelasnya.
Syahril juga menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan diadakannya balapan dengan lintasan tikungan di masa depan. Ia menegaskan bahwa event ini memang dirancang sebagai drag race, yang berarti hanya menggunakan lintasan lurus.
“Drag race berbeda dengan road race. Jika road race memiliki banyak tikungan dan lebih menantang dari sisi teknik, drag race lebih fokus pada akselerasi dan kecepatan di lintasan lurus. Untuk saat ini, kami masih fokus pada format drag race karena lebih sesuai dengan kondisi jalan yang digunakan,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id