Kaltim, Kaltimetam.id – Ratusan warga memadati Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Ada yang datang membawa anak-anak, ada pula lansia yang dipapah keluarga. Mereka bukan antre untuk pengobatan umum, tetapi mengikuti program pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis yang digelar dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 tingkat nasional.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara TP PKK Pusat, Kementerian Kesehatan, dan Yayasan Indonesia Melihat Nasional (YIMN), yang kemudian dilanjutkan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Kaltim. Tujuannya ialah untuk menjangkau sebanyak mungkin masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan namun belum memiliki akses atau kemampuan finansial untuk memeriksakan mata dan membeli kacamata yang layak.
Wakil Ketua TP PKK Kaltim, Wahyu Hernaningsih, menjelaskan bahwa program ini menjadi salah satu rangkaian utama HKG tahun ini, dan menjadi bentuk nyata PKK hadir langsung ke masyarakat.
“Inisiasi dari program ini memang datang dari pusat, tetapi kami dari provinsi melanjutkan dengan memfasilitasi tempat, tenaga, dan pelaksanaannya agar menjangkau lebih luas. Khususnya masyarakat Kaltim yang kesulitan mendapatkan akses alat bantu penglihatan seperti kacamata plus, minus, atau silinder,” ujarnya.
Ia menegaskan, tingginya antusiasme masyarakat menjadi semangat tersendiri bagi TP PKK untuk terus menjalankan program ini secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. Tidak hanya bagi masyarakat kota, tapi juga menyasar warga dari kabupaten dan daerah pelosok.
“Harapannya kegiatan ini tidak berhenti di sini. Dengan dukungan dari pusat, PKK Provinsi akan terus melanjutkan langkah-langkah nyata ini. Semoga ke depan lebih banyak masyarakat bisa melihat dunia dengan lebih baik,” tambahnya.
Menariknya, kegiatan ini tidak hanya menyasar satu kelompok usia. Anak-anak, dewasa, hingga lansia turut menjadi sasaran pelayanan. Alasannya, menurut Wahyu, sangat sederhana namun penting, pemeriksaan dan kacamata berkualitas masih tergolong mahal bagi sebagian keluarga.
“Cek mata dan beli kacamata itu biayanya lumayan. Dengan program gratis ini, kami ingin sedikit meringankan beban masyarakat. Baik itu anak-anak agar lebih semangat belajar, ibu-ibu yang aktif beraktivitas, hingga lansia yang tetap ingin produktif,” jelasnya.
Mengenai cakupan wilayah, Wahyu menegaskan bahwa program ini tidak hanya dilaksanakan di Samarinda, tetapi juga di Balikpapan dan akan menjangkau 10 kabupaten/kota lainnya di Kaltim. Termasuk mereka yang berasal dari daerah seperti Tenggarong, Bontang, hingga Kutai Barat.
“Insya Allah semuanya terakomodir. Kalau belum sempat di Samarinda, bisa datang ke titik layanan lain di Balikpapan. Nanti juga akan ada kegiatan simbolik di tanggal 8 untuk kabupaten/kota yang belum terjangkau sebelumnya,” tuturnya.
Di tengah semarak kegiatan, kisah haru datang dari seorang warga bernama Sirah, lansia berusia 66 tahun yang baru pertama kali memeriksakan matanya secara medis.
“Senang banget dapat kacamata gratis. Sebelumnya belum pernah periksa ke dokter. Selama ini cuma pakai kacamata murah yang dibeli dari pedagang keliling buat ngaji. Tapi penglihatan tetap kabur. Sekarang bisa lebih jelas lihat huruf Al-Quran,” katanya.
Melalui program ini, TP PKK Kaltim tak hanya sekadar membagikan kacamata, tetapi juga memberikan harapan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat secara nyata. Sebab, penglihatan yang baik adalah kunci untuk belajar, bekerja, hingga menjalani kehidupan dengan lebih mandiri.
HKG ke-53 membuktikan bahwa PKK bukan hanya organisasi formal, melainkan gerakan yang terus bergerak bersama masyarakat, menghadirkan solusi dari kebutuhan paling dasar, termasuk agar semua orang bisa melihat dunia dengan terang dan penuh warna. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
