Samarinda, Kaltimetam.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Timur resmi melantik pengurus baru dalam sebuah acara istimewa yang dihadiri dan dilantik oleh Ketua Umum PMI, Bapak Jusuf Kalla, pada Senin (7/10/2024).
Pelantikan ini menandai langkah awal bagi kepengurusan baru dalam menjalankan tugas mulia mereka untuk membantu masyarakat, khususnya di wilayah Kalimantan Timur yang kerap menghadapi tantangan bencana alam.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyampaikan apresiasi atas kesiapan dan komitmen para pengurus baru PMI Kaltim. Menurutnya, keberadaan PMI sangat penting, terutama di wilayah-wilayah yang rawan bencana. PMI tidak hanya sekadar organisasi kemanusiaan, tetapi juga simbol solidaritas yang menghubungkan pemerintah, masyarakat, dan komunitas global dalam menghadapi berbagai krisis.
“Tanggung jawab ini bukanlah tugas yang ringan, tapi juga bukan tugas yang tidak mungkin. PMI hadir untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam keadaan darurat seperti bencana alam. Saya yakin kepengurusan yang baru bisa melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan sesuai dengan 7 prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah,” bebernya.
Lebih lanjut, Jusuf Kalla menekankan bahwa pelestarian lingkungan di sekitar IKN harus menjadi prioritas utama, dan PMI Kaltim siap untuk berperan aktif dalam menjaga alam sekaligus menjalankan misi kemanusiaannya.
“Kalimantan Timur, dengan segala potensi dan tantangannya, harus siap menghadapi situasi yang mungkin tidak pernah kita prediksi sebelumnya. Oleh karena itu, PMI harus senantiasa berada di garis depan, bukan hanya dalam menangani dampak bencana, tetapi juga dalam upaya pencegahan melalui mitigasi bencana dan perlindungan lingkungan,” singkatnya.
Terpisah, Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan PMI Kalimantan Timur, Akhmed Reza Fachlevi, menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai stakeholder untuk meningkatkan peran PMI. Menurutnya, PMI tidak bisa berjalan sendiri dalam menghadapi situasi darurat dan krisis kemanusiaan. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, DPRD, pihak swasta, hingga komunitas lokal menjadi kunci untuk memastikan bahwa PMI dapat memberikan bantuan yang cepat dan efektif.
“Kita menyadari bahwa peran PMI dalam bidang kemanusiaan ini tidak bisa dijalankan sendirian. PMI memerlukan dukungan dari semua pihak. Sinergi dengan pemerintah provinsi, dinas terkait, dan bahkan masyarakat luas sangat diperlukan untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan bisa sampai ke tangan yang membutuhkan dengan cepat dan tepat,” tegasnya.
Ia juga berharap dukungan anggaran dari pemerintah provinsi dapat semakin ditingkatkan, mengingat tantangan bencana di Kalimantan Timur yang semakin kompleks. Banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan menjadi ancaman nyata bagi masyarakat setempat. Dengan anggaran yang memadai, PMI akan dapat melakukan pelatihan, pengadaan alat-alat penanggulangan bencana, dan memperkuat tim relawan yang siap bergerak kapan saja.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti peran penting generasi muda dalam menjaga keberlanjutan PMI di masa depan. Melalui Palang Merah Remaja (PMR), PMI Kaltim akan mendorong lebih banyak anak muda untuk bergabung dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan kemanusiaan.
Ia meyakini bahwa generasi muda adalah kunci bagi keberlanjutan organisasi kemanusiaan ini.
“Generasi muda memiliki potensi yang luar biasa. Mereka memiliki semangat, energi, dan rasa kepedulian yang tinggi. PMI melalui program Palang Merah Remaja akan terus mengembangkan generasi muda yang peduli dan aktif dalam kegiatan sosial, agar di masa depan mereka bisa menjadi tulang punggung PMI dalam menjalankan misi kemanusiaan,” ujarnya.
PMR diharapkan menjadi ruang belajar bagi generasi muda untuk memahami nilai-nilai kemanusiaan, membangun karakter kepemimpinan, serta mengasah kemampuan mereka dalam menghadapi situasi darurat. Fachlevi percaya, dengan dukungan penuh dari sekolah-sekolah dan komunitas setempat, PMI akan mampu melahirkan kader-kader muda yang berdedikasi dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Sebagai wilayah yang sering kali dilanda bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan, Kalimantan Timur memiliki tantangan tersendiri bagi PMI.
Pengurus baru PMI Kaltim berkomitmen untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons dalam menghadapi bencana. Salah satu fokus utamanya adalah memperkuat koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta memperbanyak pelatihan bagi relawan agar mampu merespons dengan cepat saat bencana terjadi.
“Kita tahu bahwa Kalimantan Timur ini sering kali dihadapkan dengan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Untuk itu, PMI Kaltim harus selalu siap siaga dalam merespons setiap bencana yang terjadi. Pelatihan bagi para relawan dan pengadaan alat-alat penanggulangan bencana akan menjadi prioritas kami dalam waktu dekat,” jelasnya.
Terakhir, Pelantikan pengurus baru PMI Kalimantan Timur ini menjadi harapan baru bagi masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah-daerah rawan bencana. Dengan kepemimpinan yang baru dan semangat yang diperbarui, PMI diharapkan mampu memberikan layanan yang lebih baik, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Apa yang kami lakukan hari ini adalah untuk masa depan yang lebih baik bagi PMI dan bagi masyarakat Kalimantan Timur. Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras, bekerjasama dengan semua pihak, dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang menjadi dasar Gerakan Palang Merah,” tutupnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id