SENDAWAR, Kaltimetam.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Barat memastikan, lebih dari 90 persen masyarakat telah nikmati layanan air bersih. Baik yang disambung oleh perusahaan daerah air minum (PDAM) maupun dari program SPAM Pedesaan.
Dengan rincian, 49,21% disediakan oleh PDAM, 34,36% terlayani melalui jaringan perpipaan dari SPAM Pedesaan atau Pamsimas dan 8,19% terlayani melalui SPAM pedesaan non perpipaan.
Asisten bidang pemerintahan, Setkab Kutai Barat, Faustinus Syaidirahman mengatakan, kondisi geografis Kutai Barat yang sangat luas menyebabkan penyediaan air bersih melalui PDAM belum dapat melayani seluruh wilayah.
Cakupan layanan PDAM baru melayani di Perkotaan Sendawar dan Ibukota Kecamatan dan beberapa zona wilayah di luar ibukota kecamatan dengan persentase layanan sebesar 49,21% dari jumlah penduduk Kutai Barat sebanyak 180.119 jiwa yang tersebar di 194 desa/kelurahan pada 16 kecamatan.
“Untuk cakupan layanan air minum bagi daerah yang diluar jangkauan PDAM, kita dibantu oleh pemerintah pusat melalui program Pamsimas maupun Pembangunan SPAM Pedesaan di kampung-kampung,” kata Faustinus saat membacakan pidato bupati Kubar pada rapat paripurna DPRD Kubar dalam rangka peringatan HUT Kubar ke 25 di gedung DPRD, Senin (4/11/2024).
Dia menyebut, sejak tahun 2020 sampai 2022 pemerintah bersama PDAM memberikan sambungan rumah PDAM sebanyak 5.285 unit bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Biaya pemasangan untuk kategori MBR ini ditanggung oleh pemerintah,” tutupnya.
Sementara itu untuk tahun 2024 ini, PDAM Tirta Sendawar juga membangun jaringan pipa baru untuk memperluas cakupan layanan air bersih di Kutai Barat.
Direktur PDAM Tirta Sendawar, Untung Surapati, mengatakan, pemasangan pipa baru ini dilakukan di Kecamatan Barong Tongkok sampai Linggang Bigung.
“Kita ganti dengan pipa yang lebih tebal agar distribusi air tidak lagi terganggu dan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di Kutai Barat,” ucapnya. (ADV/DISKOMINFO KUBAR)