Jakarta, Kaltimetam.id – Klaster Usaha Manggis Bhuana Sari Di Desa Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, menjadi contoh nyata kesuksesan kolaborasi komunitas dan dukungan dari lembaga keuangan.
Berdiri sejak tahun 2013, klaster ini berfokus pada pengelolaan dan penjualan buah manggis yang dihasilkan oleh kebun-kebun anggota, yang dikelola bersama-sama oleh masyarakat desa. Meski awalnya menghadapi banyak tantangan, klaster ini kini berkembang pesat dan menarik perhatian pasar lokal dan nasional berkat dukungan strategis dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
“Kami memulai usaha ini dengan banyak keterbatasan, terutama dalam mencari pasar yang tepat untuk menjual manggis kami,” ujar Kadek Dudi, pemilik usaha yang juga ketua klaster Bhuana Sari.
Pada tahap awal berdiri, Klaster Manggis Bhuana Sari menghadapi kendala utama dalam menjaga kualitas dan konsistensi produksi. Dengan kondisi lahan dan teknik pengelolaan yang bervariasi antara anggota, klaster ini perlu berupaya keras untuk menghasilkan manggis yang manis dan berkualitas secara merata. Selain itu, mereka juga menghadapi kesulitan dalam memperluas jangkauan pasar, karena keterbatasan jaringan dan akses ke pembeli yang lebih luas.
BRI hadir dengan memberikan dukungan modal dan pelatihan yang dibutuhkan untuk membantu klaster ini menghadapi tantangan. Melalui program Klasterku Hidupku, BRI memberikan pendampingan bisnis mulai dari teknik pengemasan yang menarik hingga strategi pemasaran untuk menarik minat konsumen. Pelatihan ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana meningkatkan nilai jual manggis dan memperkenalkan produk mereka kepada pasar yang lebih besar.
“Dukungan BRI sangat membantu kami, tidak hanya dalam hal modal tetapi juga dalam membuka wawasan kami untuk menjalankan bisnis secara profesional,” ungkap Kadek.
Kini, dengan kerja sama dan dukungan kuat dari BRI, Klaster Manggis Bhuana Sari mampu menghasilkan manggis berkualitas tinggi secara konsisten. Rasa manis khas dan kesegaran buah menjadi daya tarik utama produk mereka. Pada musim panen raya, klaster ini mencatatkan omset hingga puluhan juta rupiah, menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk mereka terus meningkat.
Lebih lanjut, Kadek mengakui bahwa keberhasilan klaster ini juga didukung oleh solidaritas antaranggota, yang saling membantu dalam menjaga kualitas dan pasokan.
“Relasi yang kuat di antara anggota klaster membuat kami dapat saling bergantung, terutama dalam menjaga stok buah dan kualitas,” jelasnya.
“Klaster ini bahkan berencana untuk menjajaki peluang ekspor di masa depan, melihat tingginya minat pasar terhadap manggis lokal yang berkualitas,” tambahnya.
Salah satu peluang besar yang baru-baru ini diperoleh Klaster Bhuana Sari adalah berpartisipasi dalam Bazaar UMKM BRILiaN yang diselenggarakan BRI di Jakarta. Bazaar ini mempertemukan pelaku UMKM dari berbagai daerah untuk memamerkan produk unggulan mereka kepada pasar yang lebih luas. Dalam acara ini, produk manggis dari Klaster Bhuana Sari berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, baik dari konsumen lokal maupun dari pengusaha yang tertarik untuk bekerja sama.
“Kami merasa bangga bisa ikut dalam bazaar ini dan membawa produk dari Bali ke Jakarta. Ini membuka banyak kesempatan baru bagi kami, termasuk untuk bertemu dengan calon mitra bisnis,” bebernya.
Terakhir, Kadek Dudi berharap bahwa Klaster Manggis Bhuana Sari dapat terus berkembang dan memperluas jangkauan pasar. Ia bermimpi agar manggis dari Desa Melaya dikenal luas tidak hanya karena rasanya yang manis, tetapi juga sebagai simbol produk lokal berkualitas dari Bali.
“Kami ingin terus meningkatkan kualitas produk dan memastikan pasokan manggis selalu tersedia. Dengan begitu, kami bisa memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat sekitar dan juga berkontribusi pada ekonomi desa,” tutupnya.
Terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyatakan bahwa BRI berkomitmen penuh untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui program-program pemberdayaan seperti Klasterku Hidupku.
“Kami tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga mendampingi para pelaku UMKM untuk tumbuh dan naik kelas. Kami ingin UMKM di Indonesia bisa berkembang menjadi sektor yang kuat dan mandiri,” singkatnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id