Kasus Kaburnya 15 Tahanan Jadi Evaluasi Besar, Polresta Samarinda Tunggu Proses Bidpropam

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Polresta Samarinda resmi menyatakan seluruh 15 tahanan yang kabur dari sel Polsek Samarinda Kota pada 19 Oktober 2025 lalu telah berhasil ditangkap kembali.

Operasi pengejaran besar-besaran yang dilakukan selama delapan hari itu menjadi bukti komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan di wilayah hukumnya. Meski target utama terpenuhi, proses penegakan kedisiplinan internal kini menjadi sorotan berikutnya.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar menegaskan, personel kepolisian yang diduga lalai dalam pengawasan tahanan saat insiden tersebut terjadi sudah masuk dalam proses pemeriksaan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Kalimantan Timur.

“Sekarang sedang dalam proses pemeriksaan oleh Bidpropam Polda Kalimantan Timur. Itu bukan kapabilitas saya untuk menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut. Yang jelas masih berproses,” ujarnya.

Pelarian dramatis dari sel tahanan bermula ketika para tahanan melubangi kloset di dalam kamar mandi sel, sebelum akhirnya menyelinap keluar pada siang hari. Keberhasilan mengungkap jejak para tersangka hingga ke luar Kalimantan Timur menjadi catatan tersendiri bagi Tim Reserse Polresta dan jajaran kepolisian gabungan.

“Kami sampaikan hari ini bahwa kami sudah bisa kembali mengamankan 15 orang tersangka yang kabur,” tegas Hendri.

Informasi publik dan kerja sama masyarakat sangat membantu proses penangkapan, termasuk keberadaan beberapa tahanan yang berupaya sembunyi di wilayah dengan pengawasan yang lemah.

Meski dinilai rawan dan sempat menjadi titik kaburnya para tahanan, sel Polsek Samarinda Kota dipastikan tetap akan digunakan kembali.

Menurut Hendri, Polsek Samarinda Kota adalah salah satu polsek tersibuk dalam pengungkapan kasus kriminal di wilayah hukum Polresta Samarinda, sehingga kebutuhan ruang tahanan yang memadai menjadi sangat penting.

“Sebelum digunakan kembali, akan kita renovasi sesuai standar tahanan yang benar-benar aman dan tidak bisa lagi ada tahanan yang kabur,” ucapnya.

Renovasi akan menyasar seluruh titik rawan, termasuk lubang pelarian yang sempat dibuat tahanan, sistem penguncian, ventilasi, hingga tata letak pengawasan personel.

Kapasitas tahanan yang mencapai sekitar 30 orang turut disebut menjadi salah satu pemicu kerawanan keamanan. Polresta mengakui tidak memungkinkan semua tahanan dipusatkan ke sel tahanan Polresta karena keterbatasan ruang.

Evaluasi menyeluruh kini tengah dilakukan untuk memetakan kembali distribusi penahanan di seluruh polsek jajaran.

Kasus pelarian 15 tahanan ini menjadi alarm penting bagi aparat kepolisian di Samarinda. Polresta memastikan langkah antisipasi kini ditingkatkan secara signifikan di seluruh sel tahanan, baik di tingkat polsek maupun polresta.

“Ini pembelajaran untuk kami. Saat ini pun sudah dilakukan upaya pencegahan yang simultan, dengan keterlibatan anggota yang lebih banyak dan peningkatan kewaspadaan,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version