Kaltim Sisir Peredaran Beras Premium, Tim Gabungan Selidiki Dugaan Manipulasi Mutu

Stok Beras yang beredar di pasaran. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Beras premium yang seharusnya menjanjikan mutu tinggi, kini justru memunculkan tanda tanya besar. Di balik kemasan mewah dan harga yang tak murah, dua merek beras ternama diduga menyembunyikan kualitas yang tak sesuai standar.

Dugaan ini mencuat dari keluhan konsumen yang merasa tertipu. Mereka mengaku kualitas beras yang dibeli jauh dari klaim ‘premium’ yang tertera di kemasan. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (DPPKUKM) Kaltim bersama Satgas Pangan Polda Kaltim, dengan melakukan pengawasan menyeluruh di dua kota utama, yaitu Samarinda dan Balikpapan.

“Kami sudah turun ke berbagai titik distribusi, mulai dari pasar tradisional, toko ritel, hingga pedagang beras,” ujar Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih, Selasa (29/7/2025).

Dari hasil penelusuran awal, tim mengamankan sejumlah sampel beras dari merek-merek yang beredar di pasar. Sampel-sampel tersebut kini tengah diuji di laboratorium untuk memastikan apakah benar terjadi penyimpangan mutu.

Heni menyatakan pihaknya belum bisa mengungkapkan merek yang dimaksud karena masih menunggu hasil uji laboratorium. Namun ia memastikan bahwa hasil resmi akan diumumkan dalam waktu dekat melalui konferensi pers.

Yang menjadi sorotan utama dalam pengujian adalah kemungkinan adanya pencampuran beras medium ke dalam kemasan premium tanpa informasi jelas pada label. Praktik semacam itu memang tidak membahayakan secara kesehatan, tetapi secara etika perdagangan dianggap menyesatkan konsumen.

“Konsumen membayar mahal karena percaya pada label premium. Kalau kualitasnya ternyata dicampur tanpa transparansi, itu bentuk pelanggaran kepercayaan,” tegas Heni.

Sejumlah merek seperti Raja Platinum, Pandan Wangi, Bondy, Sania, Sip, Rojo Lele, Tiga Mangga Manalagi, dan Berlian Batu Mulia juga tengah dalam proses pengujian. Namun dua merek besar seperti Rambutan Premium dan Mawar Sejati Premium disebut menjadi perhatian utama karena hasil awal menunjukkan indikasi kecurangan.

Jika terbukti terjadi pelanggaran, DPPKUKM Kaltim tak akan ragu melakukan penarikan produk dari pasaran, sebagaimana pernah dilakukan sebelumnya pada kasus serupa.

Menanggapi isu terpisah soal beras plastik yang sempat ramai di media sosial, Heni memastikan bahwa belum ada temuan semacam itu di Kalimantan Timur. Namun, pihaknya tetap membuka ruang pengaduan masyarakat dan berkomitmen menjaga pengawasan di lapangan. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version