Samarinda, Kaltimetam.id – Pengelolaan sampah di Kota Samarinda tengah memasuki fase baru. Jika sebelumnya beban sampah terpusat di tempat pembuangan akhir, kini Pemerintah Kota mulai mendorong pendekatan berbasis teknologi dengan menghadirkan insinerator langsung di sejumlah kawasan kota.
Hingga pertengahan Desember 2025, pembangunan 10 unit insinerator yang digarap oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda menunjukkan perkembangan signifikan. Meski belum seluruhnya rampung, sebagian besar unit sudah berdiri dan memasuki tahap akhir pemasangan.
Plt Kepala DLH Kota Samarinda, Suwarso, menjelaskan progres pembangunan berjalan tidak seragam karena menyesuaikan kondisi tiap lokasi. Namun, pengerjaan dilakukan secara paralel untuk mengejar target operasional.
Di kawasan Polder Air Hitam, satu unit insinerator hampir mencapai tahap akhir dengan progres sekitar 95 persen. Sementara di Jalan Nusyirwan Ismail, dua unit dipasang dalam satu titik dengan capaian sekitar 85 persen.
Unit lainnya di Jalan Wanyi telah menyentuh progres 70 persen, disusul lokasi Lempake dan Bukit Pinang yang menunjukkan tingkat penyelesaian relatif serupa.
“Pekerjaan pemasangan ini bergerak paralel. Teknisi terus bekerja di beberapa titik secara bersamaan untuk mengejar target,” ujar Suwarso, Sabtu (20/12/2025).
Di luar lokasi yang sudah terpasang, empat unit lainnya masih berada pada tahap distribusi dan persiapan lahan. Dua unit direncanakan ditempatkan di wilayah Palaran, masing-masing di Kelurahan Handil Bakti dan Simpang Pasir. Sementara dua unit lain akan dipasang di Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir.
Khusus Loa Janan Ilir, proses pemasangan memerlukan penyesuaian tambahan. Lokasi awal dinilai kurang aman karena berada di area dengan elevasi tinggi yang berisiko bagi kendaraan pengangkut sampah.
“Awalnya lokasi terlalu tinggi, sehingga berisiko bagi kendaraan pengangkut sampah terpilah. Karena itu, dilakukan pemindahan dan perlu pematangan lahan ulang. Lokasi lain relatif sudah siap,” jelas Suwarso.
Tak hanya persoalan teknis, kesiapan sumber daya manusia juga menjadi tantangan tersendiri. DLH melakukan evaluasi ulang terhadap proses rekrutmen tenaga operasional setelah dua calon pekerja menyatakan mundur karena belum siap menjalankan tugas.
Dalam kondisi tersebut, DLH memilih menyesuaikan pendekatan rekrutmen dengan menurunkan batas pendidikan formal, namun memperketat kriteria sikap dan pengalaman kerja.
“Kami turunkan grade pendidikan dari SMA menjadi SMP, tapi skill, pengalaman di bidang persampahan, serta sikap kerja justru kami utamakan. Etos kerja dan kejujuran itu yang paling penting,” tegasnya.
Saat ini, pemenuhan tenaga operasional baru mencapai sekitar 50 persen dari total kebutuhan. Untuk mengoperasikan 10 unit insinerator, DLH membutuhkan sekitar 80 personel, dengan komposisi lima petugas pengolah sampah dan tiga petugas keamanan di setiap lokasi.
Untuk memastikan operasional berjalan aman, pihak vendor nantinya akan memberikan pelatihan khusus. Materi pelatihan tidak hanya mencakup teknis pembakaran, tetapi juga prosedur keselamatan kerja, penanganan kondisi darurat, titik kumpul, hingga jalur evakuasi.
Secara bertahap, DLH menargetkan insinerator mulai dapat difungsikan pada akhir Desember. Namun, target tersebut tetap menyesuaikan perkembangan lapangan, terutama di lokasi yang masih membutuhkan pematangan lahan.
Dari sisi teknologi, Suwarso memastikan insinerator yang digunakan telah melalui pengujian dan pengembangan. Unit yang dipasang merupakan Insinerator Wisanggeni Generasi 7 dengan kapasitas pengolahan hingga 10 ton sampah per hari.
“Tidak ada pencemaran. Uap hasil pembakaran tidak dilepas ke udara, tapi dialirkan ke bak air untuk diolah kembali. Ini sudah teruji,” katanya.
Meski berbasis teknologi, keberhasilan sistem ini tetap bergantung pada disiplin pemilahan sampah. Sampah organik, kertas, plastik, kayu, dan ranting masih dapat diproses, sementara material keras seperti kaca, kaleng, dan baterai dilarang masuk karena berpotensi merusak alat.
“Makanya nanti ada petugas khusus untuk memilah dan mengawasi pembakaran,” tandasnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id







