Inflasi Kaltim Februari 2023 Cenderung Aman, Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Inflasi Kaltim pada Februari 2023 masih di bawah level inflasi nasional
Aktivitas ekonomi di salah satu pasar di Samarinda. (Dadang/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Inflasi Kaltim pada periode Februari 2023 masih terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilainya masih di bawah inflasi nasional, dengan angka 0,11 persen (month-to-month/mtm) atau 5,36 persen (year-of-year/yoy).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KPwBI) Kaltim, Ricky P Gozali mengatakan, nilai inflasi di Kaltim pada Februari 2023 masih lebih baik dibandingkan nilai inflasi nasional yang tercatat 0,16 persen (mtm) atau 5,47 persen (yoy). Nilai inflasi di Benua Etam ini merupakan nilai inflasi gabungan dari dua Kota di Kaltim. Yakni, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.

Baca berita terkait: Inflasi di Samarinda Terkendali Melalui Beras Murah

Inflasi Kaltim Terpengaruh Kenaikan Harga Rokok

Inflasi Kaltim masih aman, karena berada di bawah angka inflasi nasional
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Ricky P Gozali. (Dok KPwBI Kaltim)

Jika berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi bulan Februari terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar sebesar 0,04 persen (mtm). Sementara itu, untuk kelompok transportasi mengalami deflasi 0,17 persen (mtm).

Ricky menjelaskan lebih rinci, kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami penurunan harga, membuat nilai inflasi dari kelompok ini turut menurun dari periode bulan sebelumnya. Rinciannya, inflasi yang disumbankan kelompok ini sebesar 0,04 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya dengan capaian inflasi 1,34 persen (mtm).

Kendati demikian, peningkatan inflasi pada kelompok ini utamanya terjadi pada sub-kelompok rokok dan tembakau yang pada Februari 2023 mengalami inflasi sebesar 1,63 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan Januari 2023 yang tercatat sebesar 1,34 persen (mtm). Peningkatan harga pada sub-kelompok ini didorong oleh penyesuaian harga rokok yang masih terus terjadi pasca peningkatan cukai produk tembakau.

“Namun inflasi yang lebih tinggi pada kelompok ini tertahan oleh deflasi yang terjadi pada sub-kelompok makanan sebesar 0,25 persen (mtm) setelah mengalami inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,45 persen (mtm),” terang dia melalui siaran pers yang diterima Kaltimetam.id, Jumat (3/3/2023).

Transportasi Turunkan Nilai Inflasi Kaltim

Sementara itu, nilai inflasi yang lebih rendah turut disumbang oleh penurunan harga kelompok transportasi. Kelompok ini pada Februari 2023 tercatat masih mengalami deflasi sebesar 0,17 persen (mtm). Tetapi tidak sedalam deflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,89 persen (mtm).

Pengaruh utama kelompok ini, didorong oleh sub-kelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi, yang tercatat masih mengalami penurunan sebesar 0,03 persen (mtm). Namun tidak sedalam deflasi yang terjadi di Januari 2023 yang tercatat sebesar 0,62 persen (mtm).

Selain itu, sub-kelompok jasa angkutan penumpang juga masih mengalami deflasi sebesar 1,92 persen (mtm). Tapi, juga tidak sedalam deflasi yang terjadi di Januari 2023 yang tercatat sebesar 4,92 persen (mtm).

“Fenomena tersebut disebabkan oleh normalisasi dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM terhadap beberapa komoditas pada kelompok transportasi,” imbuh dia.

Baca berita terkait: Jaga Pasokan dan Harga Pangan, Presiden: Jangan Sampai Kosong Baru Semuanya Teriak

Apresiasi Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah

Ricky turut mengapresi kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, yang terus berupaya mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). TPID ujar dia, secara aktif bersinergi bersama pemangku kepentingan lainnya, melakukan berbagai kegiatan pengendalian inflasi daerah. Dalam rangka memastikan keterjangkauan harga, telah dilakukan kegiatan operasi pasar murah selama Februari 2023 oleh TPID kabupaten/kota yang ada di wilayah Benua Etam.

Selain itu, TPID Provinsi Kaltim juga telah melakukan sidak pasar, khususnya untuk komoditas beras, demi memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan. Di sisi lain, penguatan komunikasi yang efektif, terang dia terus digencarkan, antara lain melalui rapat koordinasi teknis TPID Provinsi Kalimantan Timur dan rapat di jajaran tertinggi TPID Kota Samarinda yang dilakukan pada Februari lalu.

“Inflasi yang terkendali diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang sejahtera,” tutup dia. (DAD/RTA)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Baca berita terkait: Bank Indonesia Klaim Inflasi Kaltim Terkendali