Hetifah Sjaifudian Adakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan: Ajak Pemuda Cegah Perundungan dan Bangun Budaya Saling Menghormati

Hetifah Sjaifudian 4 Pilar Kebangsaan
Anggota Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. (Istimewa)

KUTAI KARTANEGARA,  Kaltimetam.id Anggota Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menggelar kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Kegiatan yang rutin digelar oleh Hetifah di Kalimantan Timur, kali ini mengangkat tema “Mengamalkan Nilai-Nilai 4 Pilar Kebangsaan untuk Mencegah Bullying dan Membangun Budaya Saling Menghormati di Kalangan Pemuda”.

Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk pelajar, mahasiswa, dan pemuda setempat, bertempat di Kutai Kartanegara. Dalam sambutannya, Hetifah menyampaikan bahwa nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga pedoman moral yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mengamalkan 4 Pilar Kebangsaan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai, serta mencegah perilaku negatif seperti bullying,” tegas Hetifah.

Hetifah menjelaskan, bahwa bullying atau perundungan di kalangan anak muda merupakan salah satu masalah sosial yang semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, mengajarkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda menjadi sangat penting. Ia menekankan bahwa Pancasila, khususnya sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” mengajarkan pentingnya menghormati martabat dan hak asasi setiap individu.

“Bullying terjadi ketika seseorang tidak menghargai kemanusiaan orang lain. Dengan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan, terutama Pancasila, kita bisa membangun kesadaran untuk saling menghormati, menghargai perbedaan, dan mencegah tindakan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal,” jelasnya.

Selain penyampaian materi sosialisasi, acara ini juga diramaikan dengan sesi workshop interaktif di mana peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama terkait permasalahan bullying. Dalam sesi ini, para pemuda diajak untuk memahami bagaimana menerapkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik di lingkungan sekolah, kampus, maupun masyarakat luas.

Salah satu highlight acara ini adalah dialog terbuka antara Bu Hetifah dan para peserta. Seorang mahasiswa dari Universitas Kutai Kartanegara, yang mengikuti diskusi, menanyakan tentang peran pemuda dalam menghadapi kasus-kasus bullying di media sosial. Menanggapi hal ini, Hetifah menegaskan pentingnya pemahaman mengenai Bhinneka Tunggal Ika yang mengajarkan penghargaan terhadap perbedaan.

“Media sosial harus menjadi ruang yang positif, di mana kita menghargai perbedaan dan tidak menggunakan platform tersebut untuk menyakiti orang lain,” tambahnya.

Sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya Hetifah dalam memperkuat peran pendidikan karakter di kalangan generasi muda, terutama di era digital yang rentan terhadap masalah-masalah sosial seperti bullying. Hetifah berharap bahwa dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai kebangsaan, pemuda Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur, dapat menjadi pelopor dalam membangun budaya saling menghormati dan menjaga keutuhan bangsa.

“Saya berharap, setelah acara ini, kita semua bisa menjadi agen perubahan. Jadikan nilai-nilai kebangsaan sebagai panduan dalam menghadapi tantangan sosial, termasuk bullying. Kita semua punya tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan saling menghormati,” tutup Hetifah. (*)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version