Samarinda, Kaltimetam.id – Drama pelarian 15 tahanan dari Polsek Samarinda Kota resmi berakhir. Dalam rentang delapan hari, Polresta Samarinda bekerja siang dan malam mengejar para pelaku hingga akhirnya seluruhnya kembali berada dalam pengawasan aparat penegak hukum. Perburuan intensif ini menjadi salah satu operasi terbesar tahun 2025 dalam penanganan tahanan kabur di Kalimantan Timur.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menegaskan bahwa keberhasilan penangkapan ini merupakan buah kerja keras petugas dan dukungan penuh masyarakat Kota Tepian.
“Syukur Alhamdulillah, seluruh tahanan yang melarikan diri sudah kami amankan kembali. Ini berkat kerja tanpa henti dari tim gabungan dan dukungan masyarakat yang luar biasa,” ujarnya.
Operasi pengejaran melibatkan Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Satpolairud Polresta Samarinda, serta Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim.
Kapolresta menekankan bahwa dukungan informasi dari masyarakat menjadi faktor penentu. Sejumlah tahanan berhasil diringkus berkat laporan warga yang peka terhadap situasi mencurigakan.
Salah satu contoh paling mencolok adalah penangkapan tahanan bernama Kahar. Ia diamankan di sebuah masjid di Sungai Siring setelah warga usai Salat Subuh melihat gelagat mencurigakan dan langsung melapor ke petugas pos lantas terdekat.
“Kepekaan masyarakat sangat luar biasa. Beberapa pelaku akhirnya bisa diamankan karena informasi warga,” ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan, polisi mengidentifikasi tiga dalang utama aksi pelarian tersebut yakni Kahar, Melang, dan Irfan.
Mereka memanfaatkan besi dari tiang jemuran dan paku gantungan baju yang dicabut dari dalam sel untuk membobol kloset kamar mandi sebagai titik awal pelarian.
Proses pengerukan itu dilakukan selama tiga hari, sejak Jumat (17/10/2025) hingga Minggu (19/10/2025).
Setelah kloset jebol, mereka memperbesar lubang di dinding sel. Yohanes, yang memiliki tubuh paling kecil, ditunjuk sebagai orang pertama yang keluar untuk memperlebar lubang dari luar.
Sementara itu, Kahar dan Melang bertugas membelokkan arah CCTV agar aksi mereka tak terpantau.
Usai seluruh 15 tahanan keluar, mereka memanjat tembok sisi sel kosong yang lebih rendah, lalu kabur melalui gang di belakang kantor Satpol PP sebelum berpisah menuju berbagai arah kota.
Lebih lanjut, Hendri mengakui bahwa upaya pengejaran yang dilakukan anggota di lapangan nyaris tanpa henti.
“Hampir tidak mengenal lelah. Setiap petunjuk yang didapat langsung ditindaklanjuti secara maraton,” tegasnya.
Dengan tuntasnya pengejaran, Polresta Samarinda memastikan kembali stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Hari ini kami sampaikan kepada warga, seluruh tahanan sudah berada dalam pengawasan kembali. Terima kasih atas dukungannya, kami akan terus menjaga keamanan Kota Samarinda,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
