Samarinda, Kaltimetam.id – Pemerintah Kota Samarinda kembali menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui program Gerakan Cegah Stunting (GENTING) yang kini mulai menyentuh masyarakat hingga ke tingkat rumah tangga.
Tidak sekadar menghadiri seremoni, Wakil Wali Kota Samarinda turun langsung ke lapangan dengan mengunjungi dua rumah penerima manfaat di dua rukun tetangga berbeda.
Langkah ini menjadi simbol nyata bahwa upaya penanganan stunting tidak hanya berhenti di atas meja rapat, tetapi hadir langsung di tengah masyarakat.
Dalam kunjungannya, Wakil Wali Kota menyalurkan bantuan paket pangan bergizi bagi keluarga berisiko stunting. Setiap RT mendapatkan satu penerima bantuan yang telah melalui proses verifikasi oleh tim pendamping keluarga.
Kehadiran pemerintah secara langsung di rumah warga ini diharapkan dapat memberi semangat baru bagi keluarga penerima untuk terus memperbaiki pola hidup sehat dan gizi anak.
Kegiatan tersebut turut didampingi oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Deasy Evriyani, menyebut bahwa program GENTING tidak hanya berfokus pada pembagian bantuan, tetapi juga pada pendampingan berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa penanganan stunting di Samarinda harus dilakukan secara menyeluruh, melibatkan lintas sektor dan seluruh lapisan masyarakat.
“Program ini tidak berhenti hari ini saja, tapi akan terus berkelanjutan di seluruh kecamatan,” ujar Deasy, Senin (13/10/2025).
Ia menambahkan, saat ini masih ada lebih dari 500 keluarga berisiko stunting yang perlu mendapat perhatian dan pemantauan rutin dari tim pendamping keluarga.
Menurutnya, keterlibatan berbagai pihak menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
“Kami bersyukur karena banyak instansi seperti PLN dan LAN yang ikut berpartisipasi. Ke depan, kami akan terus mengajak lebih banyak pihak agar intervensinya bisa menjangkau lebih luas,” tambahnya.
Selain itu, Deasy juga menyoroti pentingnya pemilihan lokasi yang tepat. Ia menilai kegiatan seperti ini seharusnya tidak hanya dilakukan di wilayah yang mudah dijangkau, melainkan juga di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses.
“Daerah yang sulit dijangkau justru harus lebih diperhatikan, agar masyarakat di sana merasakan kehadiran pemerintah,” ujarnya.
Selain masalah gizi, Deasy juga menekankan pentingnya sanitasi sebagai faktor penentu kesehatan keluarga.
Ia menyebut bahwa DPPKB akan berkoordinasi dengan PDAM untuk menindaklanjuti kebutuhan fasilitas sanitasi yang masih kurang di sejumlah wilayah.
“Sanitasi yang buruk juga bisa jadi penyebab stunting, makanya ini perlu diperhatikan,” katanya.
Lebih lanjut, Deasy mengimbau masyarakat agar rutin datang ke posyandu. Ia menilai kebiasaan membawa anak ke posyandu setiap bulan merupakan langkah sederhana yang sangat berdampak besar bagi pencegahan stunting.
“Cukup datang ke posyandu tiap bulan, karena di sana bisa sekaligus memeriksa tumbuh kembang anak dan kondisi kesehatan keluarga,” tuturnya.
Melalui program GENTING, Pemerintah Kota Samarinda ingin menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya urusan gizi, tetapi soal membangun kesadaran dan tanggung jawab bersama.
“Keluarga yang sehat dan sadar gizi akan menciptakan generasi yang lebih kuat,” tutupnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id