Samarinda, Kaltimetam.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim), Jaya Mualimin mengungkapkan bahwa indonesia masih menghadapi tiga masalah gizi pada balita, yaitu stunting dan wasting, overweight, serta defisiensi zat gizi mikro.
“Data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kaltim sebesar 28,5%, wasting sebesar 10,2%, dan overweight sebesar 10,4%,” kata Jaya.
Jaya menjelaskan stunting merupakan kondisi tinggi badan anak di bawah standar untuk usianya.
Sedangkan, wasting adalah kondisi berat badan anak di bawah standar untuk usianya.
Sementara itu, Overweight merupakan kondisi berat badan anak di atas standar untuk usianya. Sedangkan defisiensi zat gizi mikro adalah kondisi tubuh kekurangan salah satu atau lebih zat gizi mikro, seperti vitamin dan mineral.
“Tingkat kematian dan kesakitan anak dengan gizi buruk lebih tinggi dibanding anak dengan gizi baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan secara cepat dan tepat untuk mencegah kematian dan komplikasi lebih lanjut serta memperbaiki tumbuh kembang anak di masa mendatang,” harap Jaya.
Untuk mengatasi masalah gizi pada balita, Dinkes Kaltim telah melakukan upaya, salah satunya peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak, seperti imunisasi, pemeriksaan kehamilan, dan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).
“Kami berharap dengan upaya-upaya tersebut, masalah gizi pada balita di Kaltim dapat segera teratasi,” pungkas Jaya. (adv/dinkeskaltim/may)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id