Samarinda, Kaltimetam.id – Di tengah laju perkembangan teknologi yang semakin pesat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi, mengimbau generasi muda untuk tidak melupakan akar budaya dan nilai-nilai tradisi.
Dalam pandangannya, kemajuan ilmu pengetahuan harus dibarengi dengan pelestarian budaya, sehingga karakter generasi penerus tidak kehilangan arah dan tetap berakar pada jati diri bangsa.
“Teknologi membawa banyak manfaat, tetapi kita harus berhati-hati agar adat dan etika tidak terkikis. Tanpa tradisi yang kuat, identitas generasi muda akan terancam,” katanya, Rabu (13/11/2024).
Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan modern dan nilai-nilai kearifan lokal yang telah lama menjadi identitas masyarakat Kaltim.
Menurut Darlis, fenomena globalisasi dan akses teknologi yang mudah dapat memberikan pengaruh baik dan buruk. Di satu sisi, teknologi memperkaya wawasan dan membuka peluang baru, tetapi di sisi lain, ia melihat banyak anak muda mulai menjauh dari nilai-nilai budaya, adat, dan etika yang selama ini diwariskan oleh leluhur.
“Kita bangga dengan kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi itu bukan berarti harus meninggalkan budaya kita. Justru, teknologi bisa kita manfaatkan untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan tradisi kita ke dunia luar,” tuturnya.
Sebagai langkah konkret, Darlis mendorong pemerintah daerah untuk memasukkan edukasi budaya dan nilai etika dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah, serta memfasilitasi kegiatan yang memadukan teknologi dengan budaya lokal.
Ia mencontohkan program-program seperti dokumentasi digital upacara adat, festival budaya yang dipromosikan melalui platform media sosial, hingga aplikasi pembelajaran bahasa daerah.
Tidak hanya dari sisi pendidikan formal, Darlis juga berharap keluarga dan komunitas lokal turut serta dalam memperkenalkan tradisi kepada anak-anak sejak dini. Menurutnya, peran keluarga dalam membentuk karakter generasi muda sangat penting, terutama dalam menanamkan rasa cinta dan bangga pada budaya lokal.
“Masyarakat kita kaya akan adat istiadat yang seharusnya bisa menjadi pegangan generasi muda. Maka, peran keluarga dan komunitas untuk menjaga tradisi ini sangatlah penting,” ujarnya.
Imbauan Darlis mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pendidik yang juga prihatin dengan fenomena lunturnya nilai-nilai tradisi di kalangan remaja.
Darlis berharap agar langkah ini bisa mendorong generasi muda untuk menjadi lebih bijak dalam menggunakan teknologi, sehingga tidak hanya maju secara intelektual tetapi juga kaya secara kultural.
“Teknologi dan budaya bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan. Dengan keseimbangan, kita bisa memiliki generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat, dengan jati diri yang berakar pada tradisi dan nilai-nilai luhur bangsa,” pungkasnya. (Adv/DPRDKaltim/ICA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id