Dana Rp12 Miliar Cukup Pembangunan Pasar Buah Samarinda Tetap Tersendat

Ilustrasi. Pedagang buah di Samarinda berharap pembangunan Pasar Buah Terintegrasi segera rampung agar aktivitas jual beli lebih nyaman. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Harapan warga dan pedagang buah di Samarinda untuk segera menempati pasar buah terintegrasi kembali harus ditunda. Meski pemerintah kota sudah menggelontorkan dana Rp12 miliar yang dinilai cukup untuk membiayai pembangunan, proyek ini dipastikan tidak akan selesai tahun ini.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Nuurahmani, mengakui keterlambatan tersebut. Menurutnya, sekalipun anggaran sudah tersedia penuh, keterbatasan waktu pengerjaan membuat pasar modern ini baru diproyeksikan rampung pada 2026.

“Tahun ini meskipun diberikan full dananya belum selesai. Insyaallah tahun depan diselesaikan,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).

Pasar buah terintegrasi ini digadang-gadang menjadi solusi penataan pedagang yang selama ini tersebar di berbagai titik, khususnya di kawasan Dermaga Tepian.

Dengan fasilitas yang lebih tertata, pasar ini diharapkan dapat mengurangi kesemrawutan lalu lintas, meningkatkan kualitas penyimpanan buah, sekaligus memberi kenyamanan bagi pembeli.

Namun, penundaan ini meninggalkan tanda tanya besar di kalangan pedagang. Mereka khawatir keterlambatan akan berujung pada ketidakpastian relokasi.

Sebagian bahkan mempertanyakan komitmen pemerintah untuk menata sektor perdagangan rakyat di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur kota.

Disdag memastikan proyek ini tetap menjadi prioritas, sejalan dengan instruksi Wali Kota Samarinda. Pedagang di Tepian akan menjadi prioritas utama penghuni pasar baru, disusul oleh pedagang dari lokasi lain yang terkena dampak penataan kota.

Meski begitu, publik masih menunggu langkah konkret pemerintah agar janji penyelesaian pada 2026 benar-benar terealisasi, bukan sekadar wacana yang terus diundur. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version