Perumdam Tirta Kencana Pastikan Pasokan Air Tak Terganggu Hingga Akhir Tahun Meski Ada Proyek di Jalan Slamet Riyadi Samarinda

Proyek pengerjaan drainase dikawasan Jalan Slamet Riyadi Kota Samarinda. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Kekhawatiran warga Samarinda terkait potensi gangguan pasokan air bersih akibat proyek drainase di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Asam Ulu, akhirnya dijawab oleh Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda.

Meski proyek tersebut berpotensi menyebabkan kebocoran pipa, Perumdam memastikan bahwa pasokan air untuk masyarakat tidak akan terganggu hingga akhir tahun 2024.

Proyek drainase yang tengah berlangsung ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota dalam menanggulangi banjir di area tersebut. Dengan durasi pengerjaan sekitar 150 hari, atau setara lima bulan, proyek ini memerlukan penggalian tanah yang cukup dalam dan kompleks, sehingga berpotensi mengenai jaringan pipa air milik Perumdam yang berada di jalur pengerjaan. Kendati demikian, pihak Perumdam menyatakan sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk memastikan distribusi air tetap lancar meskipun ada pengerjaan proyek.

Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Nur Wahid Hasyim, menjelaskan bahwa meskipun ada kekhawatiran akan pecahnya pipa selama proses penggalian, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah preventif agar gangguan yang terjadi hanya bersifat sementara.

Menurutnya, aliran air hanya akan terganggu sesaat jika ada pipa yang terkena alat berat seperti ekskavator selama pengerjaan drainase.

“Aliran air tidak akan terganggu dalam waktu lama, hanya mungkin sebentar saja saat pipa terkena ekskavator. Namun, kami telah berkoordinasi dengan tim proyek untuk segera menutup valve di jalur pipa yang terkena dampak, sehingga area terdampak bisa diminimalisir,” kata Nur Wahid, Rabu (23/10/2024).

Lebih lanjut, Nur Wahid membeberkan bahwa tim teknis dari Perumdam akan bergerak cepat untuk menormalkan kembali aliran air di area terdampak dengan mengalihkan suplai air dari jalur pipa lain yang tidak terkena proyek. Untuk itu, Perumdam telah menyiapkan injeksi suplai air dari jalur pipa Bendang dan Loa Bakung, yang secara geografis berada di luar area proyek namun tetap terhubung dengan jaringan distribusi air yang melayani warga.

Selain itu, bagi wilayah yang mengalami gangguan aliran air sementara, Perumdam akan menyiapkan tangki air sebagai suplai alternatif.

“Kami sudah menyiapkan tangki-tangki air untuk warga yang terdampak sementara. Jadi meskipun aliran air terhenti sesaat, kebutuhan air warga tetap bisa terpenuhi,” bebernya.

Tidak hanya mengambil tindakan reaktif, Perumdam juga berupaya proaktif dengan memprioritaskan pemindahan jalur pipa yang terkena proyek drainase tersebut. Hal ini merupakan hasil kesepakatan dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek drainase. PPK telah sepakat untuk mengutamakan pemindahan jalur pipa air sebelum melanjutkan penggalian lebih dalam untuk drainase. Dengan cara ini, risiko kerusakan atau kebocoran pipa dapat ditekan seminimal mungkin.

“Kami sudah bersepakat dengan pihak PPK, bahwa sebelum pengerjaan penggalian lebih dalam untuk drainase dilakukan, jalur pipa yang terkena dampak akan dipindahkan terlebih dahulu. Ini dilakukan agar pasokan air untuk masyarakat tetap terjaga dan gangguan tidak berlarut-larut,” ujarnya.

Proses pemindahan jalur pipa ini tentunya akan memakan waktu, namun Perumdam menargetkan pengerjaan ini bisa diselesaikan secepat mungkin agar distribusi air tidak terganggu terlalu lama.

“Kami menargetkan agar pemindahan jalur pipa bisa selesai dengan cepat, sehingga proyek drainase dapat berlanjut tanpa harus mengorbankan kebutuhan air bersih masyarakat,” katanya.

Keberhasilan menjaga pasokan air selama proyek drainase ini tidak lepas dari kolaborasi intens antara Perumdam Tirta Kencana dan pemerintah kota. Koordinasi yang baik antara tim teknis Perumdam dan tim proyek drainase diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proyek tanpa menimbulkan gangguan besar pada pasokan air.

“Kolaborasi ini sangat penting. Kami terus berkoordinasi dengan pihak proyek dan PPK, agar setiap permasalahan di lapangan bisa segera diatasi, sehingga baik proyek drainase maupun pasokan air bisa berjalan lancar dan tidak saling mengganggu,” ucapnya.

Masyarakat di sekitar Jalan Slamet Riyadi, terutama di Kelurahan Karang Asam Ulu, diimbau untuk tidak terlalu khawatir dengan adanya proyek ini. Meski ada kemungkinan gangguan sementara, Perumdam telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar kebutuhan air bersih tetap terjamin.

Sebagai penutup, Nur Wahid menegaskan bahwa Perumdam Tirta Kencana berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat Samarinda, termasuk dalam situasi sulit seperti ini.

“Kami menyadari betapa pentingnya air bersih bagi masyarakat, terutama di tengah kondisi proyek seperti ini. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan memastikan bahwa aliran air tetap berjalan lancar hingga akhir tahun dan seterusnya,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id