Dinkes Kaltim Dorong Masyarakat Kaltim Konsumsi Pangan Lokal

Analis Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Uzah Maria Ulfah.

Samarinda, Kaltimetam.id Angka stunting di Kaltim Air tengah menjadi perhatian pemerintah. Seluruh pemerintah daerah diminta menurunkan hingga di bawah 14 persen.

Analis Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Uzah Maria Ulfah mengungkapkan Dinkes Kaltim saat ini lagi menggencar pengenalan pangan lokal yang kaya akan mikronutrien. Beberapa contoh pangan yang dipromosikan yakni ikan lele, telur, bawis, dan ikan tuna yang dipilih dengan mempertimbangkan kondisi daerah setempat.

“Kami ingin memanfaatkan kekayaan pangan lokal ini untuk mencegah stunting,” jelasnya.

Tentunya, variasi menu makanan menjadi salah satu faktor untuk mencegah stunting pada anak. Uzah menyoroti pentingnya beragam jenis makanan untuk di konsumsi bagi anak-anak.

“Kami ingin memastikan bahwa apa yang diberikan kepada anak-anak tidak hanya sehat, tetapi juga memudahkan orang tua dalam menghadirkan variasi makanan,” katanya.

Berdasarkan hasil sebuah Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), ditemukan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara masalah gizi anak khususnya masalah underweight yang berhubungan dengan peningkatan kasus stunting. Selain itu, masalah gizi juga sering menyebabkan kekurangan berat badan kurang dan gizi yang berpotensi menjadi dampak besar terjadinya stunting.

“Kondisi berat badan yang kurang optimal juga berdampak besar pada pertumbuhan anak,” kata Uzah.

Lebih lanjut, Uzah mengungkapkan saat ini Dinkes Kaltim sedang fokus terhadap program pencegahan stunting dengan mengoptimalkan status gizi pada anak, bukan lagi hanya menekan angka stunting di Kaltim.

“Kami sekarang lebih memprioritaskan gizi optimal sejak dini, untuk mencegah masalah stunting sebelum terjadi,” tutupnya. (adv/dinkeskaltim/may)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id