Wanita Muda di Samarinda Disekap Calon Dokter Selama Tiga Hari, Dianiaya dan Diancam Video Asusila

Ilustarsi penyekapan terhadap wanita. (Foto: Istimewa)

Samarinda, Kaltimetam.id – Kasus dugaan penyekapan dan penganiayaan terhadap seorang wanita muda oleh kekasihnya sendiri yang berprofesi sebagai calon dokter, mengguncang Kota Samarinda. Kasus ini menyeruak ke publik setelah laporan resmi dibuat oleh pihak keluarga korban ke kepolisian, Minggu (26/10/2025) malam.

Peristiwa memilukan itu terjadi di sebuah hotel kawasan Pasar Pagi, Samarinda. Korban disebut disekap selama tiga hari, sejak Kamis (23/10/2025) hingga Sabtu (25/10/2025), dan baru dilepaskan dalam kondisi penuh luka lebam di tubuhnya.

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur, Rina Zainun, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dari keluarga korban.

“Kami menerima laporan hari ini terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang calon dokter terhadap pacarnya sendiri. Informasinya korban dibawa selama tiga hari, dari Kamis sampai Sabtu baru pulang,” ujar Rina saat ditemui di Cafe Kana.

Setibanya di rumah, keluarga korban mendapati kondisi tubuhnya penuh lebam di beberapa bagian. Sang korban, yang merupakan yatim piatu, akhirnya memberanikan diri menceritakan apa yang dialaminya selama disekap. Ia mengaku dianiaya dan diancam oleh sang pacar yang juga merekam video serta foto asusila mereka.

“Hubungan mereka sudah terjalin sejak Januari. Dalam hubungan itu, si cowok sering membuat video dan foto yang bersifat pribadi, yang kemudian dijadikan alat ancaman. Jika korban menolak keinginan pelaku, maka ancaman dan pemukulan terjadi,” ungkap Rina.

Korban disebut beberapa kali menerima kekerasan fisik, bahkan dipaksa melayani pelaku di bawah ancaman penyebaran video asusila. Kondisi psikologis korban kini dikabarkan dalam pengawasan pihak TRC PPA dan sedang menjalani pendampingan medis serta hukum.

Fakta mengejutkan lainnya, kekerasan serupa ternyata pernah terjadi pada April 2025. Saat itu, terduga pelaku telah membuat surat pernyataan bermaterai berisi janji untuk tidak mengulangi perbuatannya, tidak menemui korban, serta tidak melakukan kontak dalam bentuk apa pun.

Namun, janji itu hanya sebatas formalitas. Rina menyebut bahwa pelaku tetap menghubungi korban secara intens dan bahkan mengancam menyebarkan video asusila jika korban tidak menuruti keinginannya.

“Faktanya, setelah surat pernyataan itu dibuat, pelaku masih terus menghubungi korban dan kembali melakukan kekerasan. Ini jelas pelanggaran berat,” tegasnya.

Kuasa hukum TRC PPA Kaltim, Sudirman, menegaskan bahwa pihak keluarga korban menutup segala bentuk komunikasi dan perdamaian dengan pelaku. Menurutnya, kesempatan untuk penyelesaian damai sudah pernah diberikan, namun justru dikhianati dengan tindakan lebih brutal.

“Faktanya, kekerasan ini terjadi lagi dengan cara yang sangat kejam. Dari foto yang kami dokumentasikan, kondisi tubuh korban sangat mengenaskan. Lebam di wajah, tangan, dan tubuh bagian lain,” kata Sudirman.

Ia menambahkan, laporan resmi telah dibuat oleh korban sendiri karena sudah berstatus dewasa secara hukum. Proses visum et repertum juga sudah dilakukan sebagai bagian dari pembuktian awal.

“Kami tegaskan, keluarga tidak akan menerima upaya damai dalam bentuk apa pun. Kasus ini harus diproses hukum,” lanjutnya.

Sudirman juga menyoroti adanya informasi mengenai upaya intervensi dari pihak keluarga pelaku yang mencoba meredam proses hukum. Ia menegaskan, hal seperti itu sangat tidak pantas dan dapat mencederai prinsip keadilan bagi korban.

“Kami mendapat informasi ada upaya dari beberapa oknum yang mencoba mempengaruhi proses hukum. Kami harap aparat penegak hukum mengabaikan semua bentuk intervensi seperti ini. Ikuti saja prosedur hukum yang berlaku,” tutupnya.

TRC PPA Kaltim pun mendesak Polresta Samarinda agar segera memanggil terduga pelaku untuk dimintai keterangan resmi. Mereka berharap aparat dapat bekerja cepat agar korban mendapatkan perlindungan maksimal dan keadilan tidak tertunda. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version