Tinjau SDN 002 Samarinda, Wali Kota Andi Harun Pantau Langsung Distribusi Makan Bergizi Gratis

Siswa siswi kelas II di SDN 002 Samarinda Kota saat tengah menikmati makanan dari program MBG. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Pemerintah Kota Samarinda terus memacu kesiapan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar. Usai meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Go Mall Samarinda pada Kamis (6/11/2025), Wali Kota Samarinda Andi Harun langsung meninjau pelaksanaan program MBG di SDN 002 Samarinda Kota.

Peninjauan ini menjadi bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menyukseskan program prioritas nasional yang digagas Presiden Joko Widodo.

Dalam kunjungannya, Andi Harun menegaskan bahwa Pemkot Samarinda tak memiliki pilihan lain selain memastikan keberhasilan program tersebut.

“Karena ini program Bapak Presiden, tidak ada pilihan lain kita harus sukseskan di samping memang program ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kami telah membuat Satgas Percepatan Pelaksanaan MBG di Kota Samarinda,” ujarnya.

Ia menambahkan, pelaksanaan program MBG di Samarinda saat ini telah melibatkan banyak pihak. Pemerintah kota terus berkoordinasi secara intensif dengan berbagai stakeholder, termasuk TNI, Polri, dan Badan Gizi Nasional (BGN) perwakilan Samarinda.

Sinergi lintas sektor ini diharapkan mampu mempercepat proses distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah di seluruh wilayah kota.

Andi menjelaskan, dari total 73 dapur yang direncanakan, sebanyak 20 dapur kini sudah mulai beroperasi. Dapur-dapur tersebut tersebar di beberapa wilayah untuk menjangkau 135 ribu pelajar tingkat dasar dan menengah di Samarinda.

“Ada 20 dapur sekarang yang beroperasi dan kita masih harus menyiapkan sisanya sampai terpenuhi 73 dapur MBG di Kota Samarinda untuk melayani 135.000 siswa-siswi di ruang lingkup pendidikan Kota Samarinda,” jelasnya.

Pemkot juga tengah menyiapkan sistem digital yang terintegrasi guna memantau operasional dapur MBG secara real-time.

Melalui sistem dashboard digital yang sedang dikembangkan Dinas Kominfo bersama BGN, pemerintah dan masyarakat dapat memantau stok bahan makanan di setiap dapur.

Dengan begitu, rantai pasokan dan ketersediaan bahan pangan dapat dikendalikan lebih baik.

“Masyarakat nanti juga bisa pantau. Oh, di dapurnya Bu Fitri hari ini punya telur berapa, punya daging berapa. Supaya kita bisa analisis untuk berapa hari mampu,” ucap Andi.

Ia menekankan bahwa tantangan terbesar dalam pelaksanaan program MBG di Samarinda adalah ketersediaan bahan pangan yang sebagian besar masih bergantung dari luar daerah.

Karena itu, pemerintah daerah perlu melakukan pengelolaan stok dan distribusi secara reguler agar tidak terjadi kendala di lapangan.

“Karena kan tidak mudah bagi Samarinda dan Kaltim pada umumnya karena bahan makanan pokok dan pentingnya itu masih lebih besar berasal dari luar daerah,” tuturnya.

Selain memperkuat sistem logistik, Wali Kota juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan dapur MBG.

Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada profesionalitas tenaga pengelola dapur dan tata kelola yang baik.

“Satu dapur bisa melayari antara 1.000 sampai 3.000 dan itu tidak mudah, butuh tenaga SDM yang bagus, manajemen yang bagus, serta kolaborasi dengan stakeholder agar semua berjalan terkoordinasi dengan baik,” ungkapnya.

Dalam tinjauannya di SDN 002 Samarinda Kota, Andi Harun juga sempat berdialog dengan siswa yang menikmati makanan bergizi di sekolah.

Ia menilai, pelaksanaan program berjalan lancar dan disambut antusias oleh para pelajar. Namun demikian, ia memberikan masukan agar menu makanan lebih seimbang dan tidak berlebihan dalam kandungan karbohidrat.

“Buahnya tadi pakai pisang. Kalau menurut Ibu Kadis, itu harusnya tidak lagi pakai karbo. Kan nasinya sudah karbo, sebaiknya yang akan datang buahnya mungkin semangka atau apa,” katanya.

Sebagai langkah lanjutan, seluruh dapur MBG di Samarinda akan diwajibkan memiliki sertifikat kelayakan sanitasi sesuai standar BGN. Pemerintah kota akan memfasilitasi pelatihan dan sertifikasi bagi pengelola dapur agar pelaksanaan program berjalan higienis dan profesional.

“Standarnya BGN harus di semua dapurnya berstandar aransiati bersertifikat. Jadi nanti kita dorong mereka harus ikuti ketentuannya dan ikut pelatihan sertifikasinya,” tutupnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version