Samarinda, Kaltimetam.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan kemantapan jalan provinsi meningkat menjadi 85 persen pada akhir 2025. Saat ini, kondisi jalan provinsi baru mencapai 82 persen, sehingga perbaikan dan pemeliharaan menjadi prioritas.
Kepala Dinas PUPR-PERA Kaltim, A.M Fitra Firnanda, menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur jalan di Kaltim sudah dirancang secara bertahap hingga 2030. Program ini sejalan dengan visi Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji untuk memperkuat konektivitas antarwilayah.
“Rencana pembangunan jalan sudah disusun dengan tahapan jelas. Target kami kemantapan jalan provinsi bisa mencapai 100 persen sebelum tahun 2030,” kata Fitra, Selasa (2/9/2025).
Jaringan jalan provinsi di Kaltim membentang sepanjang 938,85 kilometer, dari Paser hingga Berau. Dari total tersebut, kerusakan jalan terbanyak tercatat di Kutai Timur.
Pemprov fokus melakukan perbaikan strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat, distribusi logistik, dan akses ekonomi daerah.
Fitra menegaskan bahwa jalan nasional menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Meski demikian, Gubernur Rudy Mas’ud sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk memastikan perbaikan jalan nasional di Kaltim tidak hanya sekadar pengaspalan, melainkan menggunakan konstruksi beton yang lebih kuat dan tahan lama.
Selain perbaikan jalan yang ada, Pemprov Kaltim juga menyiapkan pembangunan akses baru penghubung antara Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu), tepatnya dari Tering ke Ujoh Bilang.
Jalan tersebut akan diserahkan statusnya menjadi jalan nasional setelah selesai dibangun, hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemprov, dan Pemkab Mahulu.
“Jalan ini penting untuk membuka konektivitas antardaerah sekaligus menghubungkan Kaltim dengan jalan poros menuju Kalimantan Tengah,” pungkas Fitra. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
