Samarinda, Kaltimetam.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) menunjuk beberapa sekolah sebagai penerima anak-anak dengan berkebutuhan khusus.
Sekolah inklusi sendiri merupakan sekolah yang memberikan persamaan hak terhadap semua siswa mulai dari siswa biasa maupun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Program sekolah inklusi jenjang SMK, hanya ada satu saja di Kota Samarinda, yaitu di SMKN 3 Samarinda yang terletak di Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Sempaja Selatan, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 3 Samarinda, Mariati menjelaskan program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar, bersosialisasi dan mencapai potensi secara maksimal.
“Sekolah kami telah ditetapkan oleh Disdikbud Kaltim sebagai sekolah inklusi dengan ketentuan syarat pendaftaran melalui jalur Afirmasi pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), bukan melalui jalur reguler,” jelas Mariati pada saat di wawancarai, Selasa (20/06/2023).
Mariati mengatakan, prinsip dari sekolah inklusi itu adalah memberikan kesempatan yang sama bagi siswa berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
“Untuk inklusi sendiri memiliki beberapa syarat yang terpenting panca indra dari sang anak itu bekerja semua, dalam artian tidak mengalami buta total,” ujarnya.
Terkait proses pengajaran di kelas, Mariati menyebutkan untuk ABK sendiri tidak memiliki ruangan atau kelas khusus tersendiri.
“untuk ABK sendiri tidak mempunyai kelas khusus jadinya kami tetap gabungkan dengan siswa-siswi yang lainnya,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan menjelaskan pemilihan SMKN 3 Samarinda menjadi sekolah inklusi dikarenakan ada beberapa ABK yang masih bisa diterima di sekolah yang umum.
“Untuk ABK ini memang pada umumnya sudah ada sekolahnya yaitu di Sekolah Luar Biasa (SLB). Tetapi ada beberapa anak yang ABK masih bisa diterima di sekolah umum,” ujarnya.
“Jadi kita lihat terlebih dahulu kebutuhan khusus apa saja yang bisa diterima di sekolah umum, karena ada SLB juga,” sambungnya.
Terakhir, Muhammad Kurniawan berharap dengan adanya sekolah inklusi ini dapat menjadi fasilitas bagi ABK untuk mengembangkan keterampilan sosial yang penting di masyarakat. (SIK/Adv)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id