Seragam Putih Abu Abu Gratis Untuk 65 Ribu Siswa Kaltim, Seno Aji Pastikan Orang Tua Tidak Dibebani Lagi

Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, memastikan bahwa program seragam sekolah gratis untuk siswa SMA, SMK, dan SLB di seluruh Kaltim telah berjalan lancar. Program ini menyediakan satu stel seragam nasional putih abu-abu dan bukan pakaian khusus seperti batik, Pramuka, atau atribut ekstra.

Menurut Seno Aji, seragam gratis telah disalurkan sejak awal pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2025/2026. Pemerintah menegaskan, setiap siswa baru akan menerima hanya satu setel seragam putih abu-abu.

Untuk seragam batik, Pramuka, dan uniform lain, pembelian menjadi tanggung jawab pribadi orang tua. Namun, siswa diperbolehkan menggunakan seragam lama milik saudara jika masih layak.

“Seragam gratis sudah dari awal kita berikan bahwa seragam yang diberikan kepada SMA, SMK, Negeri dan Swasta itu adalah putih abu‑abu. Untuk seragam batik, pramuka memang mereka harus pengadaan sendiri,” jelas Seno Aji, Senin (21/7/2025).

Tidak hanya itu, Pemprov Kaltim telah mengeluarkan surat edaran kepada semua SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta, agar tidak menjual seragam secara paksa di sekolah. Orang tua murid bisa membeli seragam di luar sekolah atau menggunakan stok lama.

“Kita sudah buatkan surat edaran ke SMK, SMA supaya tidak mengadakan, itu adalah pengadaan sendiri masing‑masing orang tua. Jadi bisa menggunakan seragam yang lama milik kakaknya juga boleh, kita tidak mengharuskan membeli balik,” tambahnya.

Total anggaran yang digelontorkan untuk menyediakan seragam gratis mencapai Rp65 miliar, menjangkau sekitar 65.004 siswa baru dari 447 sekolah jenjang SMA/SMK/SLB di seluruh provinsi. Seno Aji optimis bahwa distribusi berjalan merata dan tepat sasaran.

“Saya yakin dari sekian puluh ribu, tujuh puluh ribu siswa bisa mendapatkan semuanya,” tuturnya.

Proses distribusi seragam saat ini dalam tahap monitoring oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim. Pengawasan dilakukan untuk memastikan tidak ada siswa yang terlewat dan sekolah tidak melakukan praktik pungutan tambahan.

“Sudah kita masukkan ke semua SMP SMA dan sekarang dalam tahap monitoring oleh Diknas,” ujarnya.

Program ini merupakan bagian dari skema pendidikan gratis (Gratispol) yang lebih luas meliputi seragam nasional, sepatu, tas sekolah, dan diharapkan segera mencakup atribut Pramuka serta biaya ekstrakurikuler di masa mendatang. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id