Samarinda, Kaltimetam.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Timur menindaklanjuti laporan warga terkait keberadaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang meresahkan di kawasan Palaran, Samarinda. Penindakan dilakukan Selasa (26/8/2025) usai aduan dari masyarakat.
Kepala Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat (Trantibum) Satpol PP Kaltim, Edwin Noviansyah Rachim, menyebut ODGJ tersebut sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam. Namun, karena tidak rutin minum obat, kondisinya kembali kambuh.
Proses pengamanan berlangsung tanpa kendala. Petugas bahkan memastikan kebutuhan dasar seperti makanan terpenuhi sebelum ODGJ tersebut dibawa ke rumah sakit.
Menurut Edwin, pasien bernama Doni ini berasal dari keluarga dengan riwayat gangguan kejiwaan, dan pihak keluarga sudah menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada Satpol PP serta pihak rumah sakit.
“Ada aduan dari masyarakat ya berkaitan dengan ODGJ di wilayah Palaran di daerah Rawasari, itu meresahkan. Jadi, pasti kita tindak lanjuti di lapangan dan kita amankan. Sebenarnya sebelumnya sudah sempat dirawat di sini juga, cuma karena mungkin satu hal sehingga kembali tidak rutin minum obat, sehingga kembali lagi,” ujar Edwin.
Ia menambahkan, kasus serupa pernah ditangani sebelumnya, namun kali ini menjadi yang pertama di wilayah Palaran sepanjang 2025.
“Kita baru ini pertama ya, kemarin yang di bandara kita satu, kita titipkan juga, kita amankan tuna wisma Panti Rehab Sosial,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSJD Atma Husada Mahakam, dr. Indah Puspitasari, MARS, memastikan pasien akan mendapat perawatan sesuai prosedur.
Ia menyebut kondisi pasien masih akut sehingga penanganan awal dilakukan di instalasi gawat darurat (IGD) sebelum masuk perawatan inap.
“Kalau di rumah sakit jiwa, pasti nanti kita tangani dulu di IGD. Ini kan kondisinya masih akut ya, masih belum tenang. Nanti kita lakukan tindakan di IGD dulu, kasih obat, injeksi, sudah tenang, lalu kita rawat inap di belakang,” terang Indah.
Indah juga menekankan pentingnya pemantauan dari keluarga setelah pasien pulang. Menurutnya, minum obat secara teratur dan dukungan lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap stabilitas pasien.
“Pastinya pada saat pulang kan sudah kita anggap sudah selesai pengobatannya. Mudah-mudahan bisa rutin minum obat. Jadi memang perlu pemantauan juga, terutama dari keluarga inti, keluarga dekat, dan lingkungan yang paling dekat,” tutupnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id