Respon Cepat BPBD Kukar Atasi Kebakaran Lahan Gambut di Desa Sebemban

pemkab
Penanganan kebakaran lahan yang terjadi di Desa Sebemban, Kecamatan Muara Wis. (Foto: Istimewa)

Tenggarong, Kaltimetam.id  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar) merespon cepat untuk mencegah meluasnya kebakaran lahan yang terjadi di Desa Sebemban, Kecamatan Muara Wis.

Sebanyak 15 personel BPBD Kukar pun langsung dikerahkan menuju Desa Sebemban untuk memadamkan api tersebut. Dalam proses pemadaman, pihaknya juga dibantu oleh dua orang dari Manggala Agni serta petugas Koramil dan Polsek Muara Wis.

Dalam proses pemadaman, tim gabungan tersebut sempat mengalami kendala untuk menuju ke titik lokasi api. Kondisi jalan yang sulit membuat tim harus terlebih dahulu membuka jalan alternatif. Dalam proses pembuatan jalan alternatif mereka dibantu oleh masyarakat sekitar dan alat berat yang diturunkan oleh perusahaan sawit yang beroperasi di kawasan Muara Wis.
“Ini sudah berlangsung dua hari. Sore sampai malam kemarin sempat padam sendiri, tapi siang tadi kembali besar karena terkena angin. Ini tidak bisa dibiarkan, kalau tidak di padamkan bisa meluas terus. Upaya pemadaman dilakukan mulai hari ini dan kita perluas koordinasi,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kukar, Fida Hurasani, pada Sabtu (27/5/2023).

Kejadian tersebut membuat sekitar satu hektare lahan gambut di Desa Sebemban hangus terbakar. Beruntung api secepatnya dipadamkan, sehingga tidak berdampak luas terhadap lahan gambut yang ada di Desa Sebemban.
“Pemicunya masih kita selidiki, karena kelembapan dibawah masih lembap bukan kering. Perkiraan kemungkinan terbakar bukan karena kering, tapi faktor kesengajaan,” sebutnya.

Ia juga menambahkan, bahwa sebelumnya titik api juga telah terpantau di kawasan Desa Sabintulung, Kecamatan Muara Kaman. Namun, titik api tersebut munculnya hanya sebentar saja dan kembali padam.

Hingga saat ini, BPBD Kukar juga terus melakukan pemantauan terhadap titik-titik rawan berpotensi rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pemantauan tersebut dilakukan dengan menggunakan satelit serta aplikasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Bahkan, arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengatasi isu karhutla juga menjadi atensi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah menyurati 20 kecamatan di Kukar sebagai bentuk untuk menindaklanjuti arahan tersebut.
“Jangan sampai begitu insidennya besar, kita tidak bisa mengendalikan (api). Selagi bisa kita kendalikan dari awal,” tutupnya. (JMS/Adv)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version