PMI Samarinda Tingkatkan Profesionalisme Relawan Lewat Pelatihan Pengemudi Ambulans

Pembukaan pelatihan bagi driver ambulans relawan Kota Samarinda. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Sebanyak 38 relawan pengemudi ambulans dari berbagai komunitas di Kota Samarinda mengikuti pelatihan pengemudi ambulans yang digelar oleh Palang Merah Indonesia Kota Samarinda.

Pelatihan ini berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu hingga Minggu (20–21/12/2025), sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan kedaruratan bagi masyarakat.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Markas PMI Kota Samarinda, kawasan Polder Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu. Pelatihan difokuskan pada peningkatan kemampuan teknis berkendara, keselamatan di jalan, serta profesionalisme pengemudi ambulans dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan di lapangan.

Asisten III Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Ali Fitri, hadir membuka kegiatan tersebut mewakili Wali Kota Samarinda. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pengemudi ambulans memegang peran yang sangat vital dalam sistem pelayanan kesehatan dan penanganan kondisi darurat di daerah.

“Dalam situasi darurat, pengemudi ambulans dituntut untuk bergerak cepat, namun tetap mengedepankan keselamatan. Mereka harus memahami aturan lalu lintas, menjaga keselamatan pasien, serta mampu berkoordinasi dengan baik bersama petugas medis dan pengguna jalan lainnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Kota Samarinda menyambut baik inisiatif PMI yang secara konsisten menyelenggarakan pelatihan berkelanjutan bagi para relawan. Upaya tersebut dinilai sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik yang humanis dan bertanggung jawab.

Sementara itu, Ketua PMI Kota Samarinda, Decky Zulkifli, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk menyeragamkan standar kompetensi pengemudi ambulans relawan agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih optimal dan aman.

“Materi pelatihan tidak hanya bersifat teori, tetapi juga praktik langsung. Mulai dari teknik berkendara defensif, pengendalian kendaraan dalam kondisi darurat, hingga pemahaman dasar pertolongan pertama dan keselamatan pasien,” kata Decky.

Menurutnya, pengemudi ambulans kerap dihadapkan pada situasi bertekanan tinggi, baik karena kondisi pasien maupun kepadatan lalu lintas. Oleh karena itu, kemampuan mengendalikan emosi, mengambil keputusan cepat, serta tetap mematuhi aturan keselamatan menjadi hal yang sangat penting.

“Pengemudi ambulans harus mampu bekerja di bawah tekanan tanpa mengabaikan keselamatan diri sendiri, pasien, maupun pengguna jalan lainnya,” ujarnya.

Decky berharap seluruh peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan dalam setiap penugasan di lapangan. Ia menekankan bahwa kedisiplinan, sikap profesional, serta kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan merupakan kunci utama dalam pelayanan ambulans relawan.

“Kami berharap para pengemudi ambulans relawan semakin sigap, tertib, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Jadilah contoh dalam berlalu lintas, sehingga kehadiran ambulans relawan benar-benar memberi rasa aman dan manfaat bagi masyarakat Samarinda,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id