Nusantara, Kaltimetam.id – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun ini dipastikan menjadi momen bersejarah yang dirayakan secara menyeluruh dan meriah oleh seluruh rakyat Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, semangat kebangsaan akan menyatu dalam satu perayaan besar yang mencerminkan keberagaman dan persatuan bangsa.
Pemerintah Republik Indonesia memastikan bahwa perayaan kali ini bersifat terbuka untuk seluruh masyarakat, tanpa adanya eksklusivitas. Meskipun demikian, dengan mempertimbangkan kapasitas dan protokol keamanan, perayaan di Istana Negara dan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap memiliki batasan jumlah peserta.
Mereka yang mendapat undangan resmi dari pemerintah adalah perwakilan masyarakat yang dipilih dengan seksama, mencakup berbagai elemen bangsa, seperti tokoh adat, tokoh agama, pemimpin perempuan, penyandang disabilitas, hingga pekerja konstruksi yang berjasa dalam pembangunan IKN.
“Perayaan ini adalah pesta rakyat. Tidak ada eksklusivitas, namun ada keterbatasan, terutama di Jakarta. Tidak semua orang bisa hadir secara langsung di Istana Negara. Oleh karena itu, kami menyiapkan berbagai alternatif agar masyarakat tetap bisa merasakan kemeriahan HUT RI,” ujar Raja Juli Antoni Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Plt Wakil Kepala Otorita IKN.
Untuk menjawab keterbatasan ini, pemerintah telah menyiapkan beberapa lokasi alternatif dan cara agar masyarakat tetap bisa ikut serta dalam perayaan. Di halaman Plaza Seremoni Istana Negara, akan digelar pagelaran seni dengan layar lebar yang menyiarkan langsung upacara dan perayaan dari Istana.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa acara ini juga akan ditayangkan secara langsung melalui stasiun televisi nasional serta platform media sosial, memungkinkan setiap warga negara untuk terhubung dan merasakan semangat perayaan dari mana pun mereka berada.
Ia juga membeberkan bahwa di Ibu Kota Nusantara (IKN), perayaan HUT RI ini akan menjadi perayaan pertama yang diselenggarakan di Sumbu Kebangsaan, yang mampu menampung hingga 8.000 orang.
Pemerintah juga menegaskan bahwa perwakilan dari seluruh daerah, termasuk Penajam Paser Utara (PPU), Samarinda, serta para pekerja yang terlibat dalam pembangunan IKN, telah diundang secara resmi untuk hadir.
Menanggapi isu yang menyebutkan bahwa masyarakat lokal tidak mendapatkan akses untuk hadir, Raja Juli Antoni menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan perayaan yang menyeluruh.
“Isu bahwa masyarakat lokal tidak bisa datang itu tidak benar. Semua telah diundang secara adil dan ada perwakilan-perwakilannya,” tegasnya.
Dalam upaya menjaga representasi yang adil, Kementerian Sekretariat Negara akan berkoordinasi dengan bupati, walikota, dan gubernur untuk memastikan bahwa seluruh elemen masyarakat terwakili dalam perayaan ini.
Pemerintah daerah akan memilih perwakilan yang dianggap layak dan memiliki kualifikasi untuk hadir, sehingga setiap lapisan masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, tokoh adat, perempuan, tokoh agama, dan penyandang disabilitas, dapat terlibat dalam perayaan kemerdekaan ini. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id