Samarinda, Kaltimetam.id – Suasana tenang di kawasan bantaran Sungai Mahakam mendadak berubah mencekam setelah warga menemukan sesosok mayat pria di dalam kapal cepat (speedboat) KP Senumpak yang bersandar di kawasan Jalan H Zahrah, Gang Antasari, Kelurahan Sungai Kledang, Kecamatan Samarinda Seberang, Jumat (20/6/2025) sore.
Penemuan ini pertama kali diketahui oleh sekelompok anak-anak yang bermain di sekitar lokasi tambatan kapal. Mereka mencium aroma tak sedap dari dalam kapal dan memutuskan untuk mengintip ke dalam. Pemandangan mengejutkan membuat mereka berlari dan memberitahukan warga sekitar.
“Kira-kira sekitar jam empat sore warga menelepon saya, melaporkan ada bau menyengat dari dalam kapal. Setelah dicek, ternyata benar, ada seseorang yang sudah tidak bernyawa,” ungkap Ketua RT 14 Sungai Kledang, Abidin.
Kapal cepat KP Senumpak diketahui baru bersandar di lokasi tersebut kurang lebih dua pekan terakhir. Namun, menurut Abidin, tidak ada informasi atau laporan resmi dari pemilik kapal kepada pihak RT terkait aktivitas kapal maupun orang yang menjaga di dalamnya.
“Kami tidak pernah menerima laporan soal siapa yang menjaga kapal itu. Kapal ini katanya milik salah satu galangan kapal di sini, jadi mereka bebas saja tambat di situ. Tapi secara administrasi tidak pernah lapor ke lingkungan RT,” jelasnya.
Meski identitas korban belum diumumkan secara resmi oleh kepolisian, namun dari informasi warga dan temuan di lapangan, korban diduga merupakan seorang wakar atau penjaga kapal. Ia diketahui kerap terlihat mondar-mandir di sekitar kapal dan beberapa kali juga terlihat melaksanakan ibadah salat di langgar setempat.
“Saya tidak kenal siapa dia, tapi sering lihat dia salat di langgar. Mungkin tinggal di sekitar Seberang sini juga. Dari baju dan sendal yang ditemukan, warga yakin itu dia,” ucap Abidin.
Lebih lanjut, Abidin menyebut bahwa korban tidak pernah melapor ke RT sebagai warga pendatang, sehingga pihaknya tidak memiliki data atau informasi pribadi mengenai korban. Meski begitu, sejumlah warga menduga korban memiliki keluarga di kawasan Sungai Kledang.
“Kemungkinan memang keluarganya ada di sini, tapi kami tetap menunggu keterangan resmi dari kepolisian,” tambahnya.
Pihak kepolisian yang menerima laporan langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah korban dievakuasi dari dalam kapal dan dibawa ke rumah sakit untuk proses visum dan identifikasi lebih lanjut.
Kondisi jenazah yang sudah mengeluarkan bau tak sedap mengindikasikan bahwa korban telah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. Namun, hingga kini belum ada keterangan resmi terkait penyebab kematian.
Penemuan ini sontak membuat warga sekitar resah. Abidin pun berharap agar ke depan seluruh pemilik kapal atau pendatang yang tinggal sementara di wilayah Sungai Kledang dapat melapor ke pihak RT guna menjaga keamanan dan keteraturan lingkungan.
“Kami imbau siapa pun yang masuk atau tinggal sementara di lingkungan kami, walau cuma jaga kapal, tetap harus lapor. Supaya jika terjadi hal-hal seperti ini, kita tahu siapa dia, keluarganya siapa, dan bisa langsung ditindaklanjuti,” pungkasnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id