Panen Karya SMA Negeri 9 Samarinda Utara: Menumbuhkan Kreativitas, Mandiri, dan Peduli Lingkungan Lewat Kurikulum P5

Suasana semarak dan penuh semangat mewarnai halaman SMA Negeri 9 Samarinda Utara. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Suasana semarak dan penuh semangat mewarnai halaman SMA Negeri 9 Samarinda Utara saat ratusan siswa, guru, dan tamu undangan menghadiri acara Panen Raya, Kamis pagi (15/5/2025).

Acara ini bukan sekadar pameran karya siswa, melainkan bukti nyata dari keberhasilan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diusung dalam kurikulum Merdeka Belajar.

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Maswedi memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap inovasi dan semangat para siswa. Dalam sambutannya, Maswedi menyatakan kekagumannya terhadap cara belajar baru yang lebih aplikatif dan menyenangkan.

“Dulu belajar hanya duduk, dengar, dan mencatat. Sekarang anak-anak diberi ruang untuk berekspresi, mencipta, dan merasakan langsung hasil karyanya. Ini perubahan yang sangat positif,” ujarnya.

Projek P5 merupakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri siswa. Nilai seperti gotong royong, mandiri, bernalar kritis, beriman, berkebhinekaan global, dan kreatif menjadi fondasi utama kegiatan ini.

Di SMA Negeri 9 Samarinda Utara, implementasi P5 diwujudkan melalui kegiatan Panen Raya, di mana para siswa memamerkan berbagai karya dari hasil pembelajaran berbasis proyek. Yang menarik, seluruh karya siswa merupakan hasil olahan dari bahan daur ulang, seperti tutup botol, plastik bekas, kertas tak terpakai, hingga limbah rumah tangga lainnya.

Karya-karya tersebut diubah menjadi produk kreatif dan fungsional seperti tas belanja, keranjang, tempat pensil, hingga aksesori rumah tangga. Tidak hanya indah dipandang, sebagian produk tersebut bahkan telah memiliki nilai jual dan diminati oleh pengunjung.

Maswedi menegaskan bahwa program seperti ini layak mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan. Ia menyebutkan bahwa pendidikan saat ini tidak lagi cukup dengan teori, tetapi harus mendorong siswa untuk mengasah keterampilan hidup dan kreativitas.

“Kurikulum seperti ini harus diperluas. Bukan hanya di sekolah ini, tetapi juga di seluruh sekolah di Samarinda. Jika didukung dengan fasilitas dan pelatihan guru yang memadai, saya yakin potensi anak-anak kita akan luar biasa,” jelasnya.

Ia juga berharap agar kegiatan semacam ini rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk pertanggungjawaban pembelajaran sekaligus ruang aktualisasi bagi siswa.

“Saya bangga melihat siswa-siswa kita bisa menciptakan karya yang bermakna. Ini menunjukkan bahwa pendidikan kita sedang bergerak ke arah yang benar,” tutupnya. (Adv/DPRDSamarinda/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id