Samarinda, Kaltimetam.id – Mooncake Festival, atau yang dikenal sebagai Festival Musim Gugur (Mid-Autumn Festival), adalah salah satu perayaan paling dinanti oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Diadakan setiap tahun pada hari ke-15 bulan kedelapan dalam kalender lunar, festival ini tidak hanya mengundang kemeriahan tetapi juga membawa makna yang dalam, terutama dalam menyatukan nilai-nilai keluarga, harmoni, dan tradisi yang kaya. Di Indonesia, khususnya di kota Samarinda, Kalimantan Timur, perayaan Mooncake Festival telah menjadi tradisi yang mengakar, dirayakan dengan semangat yang tak kalah meriah dari tahun-tahun sebelumnya.
Festival ini dikenal dengan ciri khasnya, yakni kue bulan, sejenis kue yang hanya tersedia satu kali dalam setahun selama perayaan. Kue ini menjadi simbol utama dari festival, dengan bentuk bulatnya yang melambangkan kesempurnaan dan kebersamaan keluarga.
“Kue bulan memiliki filosofi yang sangat mendalam,” ujar Ketua Buddhist Center Kalimantan Timur, Pandita Hendri Suwito, yang menjadi penyelenggara perayaan di Samarinda.
“Bentuk bulat dari kue ini melambangkan kesempurnaan hidup. Seperti bulan purnama yang sempurna, kue ini juga menjadi simbol keutuhan keluarga,” lanjutnya.
Lebih dari sekadar camilan, kue bulan sarat akan makna filosofis. Lapisan-lapisannya yang lembut dan lengket merepresentasikan keterikatan dalam keluarga dan komunitas. Setiap gigitan kue ini mencerminkan manis-pahitnya perjalanan hidup, dengan kombinasi rasa manis dan asin yang seolah menggambarkan suka duka kehidupan manusia.
“Dalam setiap potongan kue bulan, kita diingatkan bahwa meskipun hidup penuh liku, keluarga adalah fondasi yang menguatkan kita, tempat kita selalu kembali,” jelasnya.
Lebih lanjut, perayaan di Samarinda ini dimeriahkan dengan distribusi kue bulan oleh Buddhist Center. Tahun ini, lebih dari 1.200 kue bulan diproduksi dan dibagikan kepada masyarakat, dengan jumlah sekitar 300 kotak yang disediakan.
“Biasanya di hari kedua perayaan, kue bulan sudah habis. Itulah sebabnya kami terus menambah produksi agar masyarakat tetap bisa menikmati kue bulan hingga akhir perayaan,” ujarnya.
Mooncake Festival di Samarinda berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 15 hingga 17 September 2024. Selama periode ini, Buddhist Center Samarinda menjadi pusat keramaian, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul bersama untuk merayakan. Suasana kebersamaan dan kerukunan sangat terasa di setiap sudut acara, mencerminkan harmoni dalam keberagaman.
“Ini adalah esensi dari festival in kita merayakan kebersamaan tanpa sekat, tanpa membedakan satu sama lain. Di sini, kita semua merasa setara dan dekat,” katanya.
Suasana kebersamaan ini diperkuat oleh adanya bazar makanan yang menghadirkan hampir 20 tenan dengan beragam kuliner yang disajikan. Dari nasi kuning vegetarian, mie laksa, soto, sate, hingga aneka kue, semua makanan yang disediakan dipastikan halal agar bisa dinikmati oleh siapa saja, tanpa terkecuali. Ini adalah cerminan dari semangat inklusivitas yang menjadi jiwa dari festival ini.
“Kami ingin memastikan semua orang, dari latar belakang mana pun, bisa ikut serta dan merasakan kebahagiaan dalam perayaan ini,” ucapnya.
Pesan utama yang ingin disampaikan melalui Mooncake Festival ini adalah pentingnya merayakan keragaman dalam kebersamaan. Di tengah dinamika kehidupan modern, di mana perbedaan sering kali menjadi alasan konflik, festival ini justru ingin menunjukkan bahwa melalui seni, budaya, dan tradisi, kita bisa menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Terakhir, Mooncake Festival di Samarinda telah menjadi bagian dari tradisi tahunan selama enam tahun berturut-turut, meskipun sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19. Namun, dengan kembalinya festival ini, antusiasme masyarakat juga kembali menyala.
“Kami sangat bahagia bisa kembali merayakan festival ini bersama masyarakat setelah beberapa tahun absen karena pandemi. Ini adalah bukti bahwa budaya dan tradisi tetap hidup, bahkan setelah masa sulit,” tutupnya. (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id