Menuju Kemandirian Pangan, Kaltim Pacu Produksi Beras Lokal, Targetkan Swasembada 2026

Stok beras Kaltim di Bulog selama sembilan bulan ke depan (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Kaltim, Kaltimetam.id – Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memperkuat langkah strategis di sektor pertanian dengan tekad besar: keluar dari ketergantungan terhadap suplai beras dari luar daerah dan mencapai swasembada pada tahun 2026.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan bahwa dorongan menuju kemandirian pangan menjadi prioritas utama pemerintahan saat ini.

Ia menyebut upaya ini sebagai respons terhadap dinamika ketahanan pangan nasional sekaligus bentuk tanggung jawab daerah dalam mengamankan suplai pangan domestik.

“Kita harus membangun kekuatan pangan dari dalam. Tidak bisa terus bergantung pada daerah lain. Semua sektor di Pemprov Kaltim saya minta untuk kerja nyata mendukung percepatan ini,” kata Seno Aji, Rabu (4/6/2025).

Salah satu fokus utama Pemprov adalah meningkatkan produktivitas melalui perbaikan sistem pendukung pertanian, termasuk infrastruktur irigasi dan penyesuaian pola tanam terhadap kondisi cuaca yang semakin tak menentu.

Produksi beras Kaltim saat ini berkisar di angka 250 ribu ton gabah kering per tahun. Dengan intensifikasi lahan, optimalisasi penggunaan air, serta pemanfaatan teknologi, pemerintah menargetkan produksi bisa menembus 350 ribu ton per tahun dalam waktu dekat.

Seno menyadari bahwa tantangan alam seperti musim kemarau panjang dan curah hujan tak menentu menjadi penghambat utama. Namun, menurutnya, risiko tersebut bisa ditekan melalui penyempurnaan sarana irigasi dan pemanfaatan pompa air di wilayah rawan kekeringan.

“Kalau cuaca tidak bisa dikendalikan, maka kita harus cerdas menyiasati. Irigasi dan akses air menjadi kunci utama agar petani bisa tetap tanam meski musim sulit,” ungkapnya.

Pemerintah provinsi kini tengah memperluas cakupan irigasi dengan mengandalkan sumber air dari sungai-sungai besar di Kaltim. Infrastruktur pertanian dibangun lebih strategis agar distribusi air ke lahan-lahan sawah tetap stabil, terutama saat musim kemarau ekstrem.

“Kegagalan panen bukan hanya kerugian ekonomi, tapi juga ancaman sosial. Karena itu, kami pastikan seluruh petani mendapat dukungan air yang cukup untuk menjaga keberlangsungan tanam,” tegasnya.

Guna mempercepat pencapaian target swasembada, Pemprov Kaltim juga menjalin koordinasi intensif dengan pemerintah pusat. Dukungan yang diharapkan meliputi pengiriman alat pertanian modern, penyediaan benih unggul, dan pelatihan langsung kepada petani guna meningkatkan kapasitas produksi.

Dengan strategi menyeluruh ini, Pemprov Kaltim tak hanya berambisi mencukupi kebutuhan pangan warganya, tetapi juga ingin berkontribusi sebagai lumbung pangan baru bagi kawasan timur Indonesia.

“Kita ingin Kaltim jadi pilar kuat dalam peta ketahanan pangan nasional,” tutupnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id