Kukar Cetak Petani Milenial Tangguh, Traktor dan Kredit Usaha Digelontorkan

Bupati Kukar,Edi Damansyah. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Kutai Kartanegara, Kaltimetam.id – Komitmen membangun sektor pertanian berbasis generasi muda terus diperkuat oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Bersama Kementerian Pertanian RI, Pemkab Kukar menyalurkan bantuan alat dan modal usaha dalam program Optimalisasi Lahan (Oplah) tahun 2025.

Sebanyak 12 unit traktor roda empat diserahkan kepada Brigade Pangan dalam seremoni yang digelar di Balai Benih Induk Desa Rampanga, Kecamatan Loa Kulu, pada Sabtu (12/4/2025).

Bupati Kukar, Edi Damansyah, yang hadir langsung dalam penyerahan tersebut, menyebutkan bahwa program ini akan dikawal ketat untuk memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.

“Kami ingin memastikan program nasional ini benar-benar berdampak di daerah. Semua alat dan bantuan telah diterima kelompok petani yang ditetapkan,” ujar Edi, Sabtu (12/4/2025).

Edi juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan koordinasi yang baik antaranggota Brigade Pangan. Ia meminta setiap kendala teknis segera dilaporkan dan ditangani sesuai prosedur.

“Jika ada kendala, jalankan SOP dengan baik. Komunikasi yang efektif akan memperlancar semua proses,” tambahnya.

Tak hanya alat pertanian, Pemkab Kukar juga menyediakan skema pembiayaan melalui Kredit Kukar Idaman. Program ini memfasilitasi pinjaman hingga Rp50 juta bagi petani dan nelayan yang ingin mengembangkan usaha.

“Permodalan bukan lagi masalah. Kepala Dinas harus fasilitasi diskusi kelompok dengan pihak bank agar petani semakin percaya diri menjalankan usaha,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhammad Taufik, menyebutkan bahwa program Oplah menjadi momentum penting dalam mendorong regenerasi petani di Kukar.

“Oplah bukan hanya soal peningkatan produksi padi. Ini juga momentum pemberdayaan petani milenial melalui Brigade Pangan,” ungkap Taufik.

Program ini menyasar 2.392 hektare lahan rawa di Marang Kayu, Samboja, Anggana, dan Tenggarong. Setiap wilayah telah membentuk Brigade Pangan yang akan mengelola lahan secara kolektif.

“Di Marang Kayu saja, lima brigade akan mengelola 960 hektare. Angka yang sangat potensial jika dikelola dengan baik,” tambahnya.

Bantuan dari Kementerian Pertanian juga mencakup benih unggul, pupuk, pestisida, sarana irigasi, dan infrastruktur penunjang seperti jalan usaha tani. Total nilai bantuan diperkirakan mencapai Rp47,4 miliar.

Menurut Taufik, regenerasi petani tidak bisa ditunda. Kukar harus mencetak generasi petani baru yang andal, melek teknologi, dan punya semangat wirausaha.

“Generasi muda harus melihat pertanian sebagai sektor bisnis yang modern dan menjanjikan,” ujarnya.

Edi menegaskan bahwa program ini akan terus diperluas dan diawasi dengan sistem koordinasi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, perbankan, dan kelompok tani menjadi kunci keberhasilannya.

“Kita sedang membangun ekosistem pertanian kolaboratif. Semua pihak harus punya peran dan tanggung jawab,” pungkasnya. (Adv/DiskominfoKukar/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version