Korsleting Bakar Hotel Atlet Kaltim Dana Rp111 Miliar Disorot

Hotel Atlet yang berlokasi di kawasan GOR Kadrie Oening, Samarinda (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Kaltim, Kaltimetam.id – Belum sempat difungsikan sebagai fasilitas penginapan atlet dan tamu kegiatan nasional, Hotel Atlet milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) justru dilanda insiden kebakaran. Peristiwa yang terjadi pada Rabu malam (18/6/2025), sekitar pukul 21.50 WITA ini menjadi sorotan publik karena menyangkut bangunan baru yang menelan dana renovasi hingga Rp111 miliar.

Kebakaran diketahui berasal dari korsleting pada kabel induk di lantai dua. Asap tebal sempat terlihat keluar dari lantai atas bangunan delapan lantai tersebut, meskipun api tidak sampai meluas ke seluruh bagian gedung.

Saat kejadian, hotel masih dalam masa persiapan untuk dioperasikan. Gedung tersebut sebelumnya direncanakan sebagai tempat akomodasi untuk berbagai agenda nasional yang akan berlangsung di Samarinda.

Tim gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Samarinda bersama relawan segera merespon. Sebanyak 12 unit mobil pemadam, 20 mesin portable, serta puluhan petugas dan relawan dikerahkan untuk menjinakkan api. Proses pemadaman berlangsung sekitar satu jam hingga situasi dinyatakan terkendali pada pukul 22.50 WITA.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kebakaran tersebut menyisakan tanda tanya besar mengenai kesiapan dan keamanan fasilitas publik yang dibangun dengan dana besar.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, yang turut memantau langsung kondisi pascakebakaran, menilai insiden ini sebagai bukti lemahnya sistem perawatan gedung milik pemerintah.

“Renovasi boleh besar, tapi pengelolaan dan pemeliharaannya seringkali diabaikan. Ini bukan sekadar gedung, tapi aset provinsi yang dibangun dari uang rakyat,” kata Sapto.

Menurutnya, peristiwa ini harus menjadi pelajaran penting untuk memperbaiki sistem perawatan bangunan strategis milik daerah. Ia bahkan mendorong agar Pemprov menyediakan anggaran khusus untuk pemeliharaan rutin dan audit teknis secara berkala.

“Kita akan dorong pemeliharaan setiap tiga bulan. Harus ada jadwal tetap untuk cek kondisi gedung-gedung Pemprov. Jangan tunggu sampai terjadi hal seperti ini dulu,” lanjutnya.

Sapto juga menyerukan agar masyarakat tidak berspekulasi sebelum hasil investigasi resmi diumumkan. Saat ini, pihak berwenang masih mendalami penyebab utama kebakaran dan menghitung potensi kerugian yang ditimbulkan.

Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh, mengingat hotel ini dirancang untuk menunjang kegiatan nasional, termasuk perhelatan olahraga dan event keagamaan dalam waktu dekat.

“Gedung ini tidak bisa setengah-setengah. Kalau memang diproyeksikan untuk event besar, maka standar keamanannya harus benar-benar siap,” tegasnya.

Kejadian ini menambah daftar panjang kekhawatiran publik terhadap pengelolaan aset daerah. Pemprov diharapkan tak hanya membangun fasilitas dengan anggaran besar, tetapi juga menjamin kelayakan, keamanan, dan fungsionalitasnya dalam jangka panjang. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version