Samarinda, Kaltimetam.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pihak terkait lainnya dalam penanganan bencana di daerah. Koordinasi yang intens ini menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana, terutama dalam hal penyelamatan jiwa dan pemulihan ekonomi masyarakat terdampak.
Koordinator Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kaltim Cahyo Kristianto mengatakan, pihaknya menerima informasi dari BNPB dan mengikuti arahan dari pimpinan. Namun, pihaknya juga meminta data abcd, seperti waktu mulai bencana, jumlah korban, kerusakan, dan kebutuhan bantuan.
“Data ini sangat penting untuk kami jadikan bahan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah penanganan bencana,” ujar Cahyo.
Selain itu, BPBD Kaltim juga telah membuat laporan kejadian cepat (KJ cepat) untuk memetakan situasi dan kondisi di lapangan. Laporan tersebut juga mencakup siapa saja yang sudah ada di sana, baik dari pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat sipil.
“Kami juga menyertakan teman-teman dari akademisi yang sedang praktek atau KKN di sana, karena mereka juga bisa membantu kami dalam penanganan bencana,” kata Cahyo.
Dalam koordinasi kebencanaan, BPBD Kaltim juga memantau melalui sistem informasi teknogi, jika kondisi bencana berada jauh dari jangkauan dan berkomunikasi dengan BPBD daerah tingkat II.
“Kami juga memikirkan solusi untuk petani yang terdampak banjir, apakah ada perhatian dari pusat atau tidak. Kami juga ingin mengadopsi sistem asuransi pertanian yang sudah diterapkan di beberapa daerah, seperti Bali, Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara. Dengan asuransi ini, petani bisa mendapat ganti rugi jika gagal panen akibat bencana,” tuturnya.
Cahyo berharap bahwa BPBD Kaltim bisa terus melakukan inovasi dalam penanggulangan bencana. Inovasi ini tidak hanya berbicara tentang penyelamatan jiwa, tetapi juga pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat yang terdampak.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kami dalam penanganan bencana ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah,” pungkasnya.
BPBD Kaltim dapat memanfaatkan teknologi untuk memantau kondisi bencana secara real-time. Teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengkomunikasikan informasi bencana kepada masyarakat.
Selain itu, sistem asuransi bencana dapat membantu masyarakat yang terdampak bencana untuk mendapatkan ganti rugi.
Kemudian, masyarakat perlu mendapatkan pendidikan kebencanaan agar mereka bisa lebih siap menghadapi bencana.
Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana di Kaltim dan mengurangi dampak bencana bagi masyarakat.
(adv/bpbdkaltim/alw)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id