Kawasan Industri Bontang Lestari Dinilai Punya Prospek Investasi Besar, DPRD Kaltim Dorong Penguatan Infrastruktur dan Regulasi

Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Kawasan Industri Bontang Lestari (Bonles) kembali menjadi sorotan setelah Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Shemmy Permata Sari, menyampaikan pandangannya terkait prospek investasi di kawasan strategis tersebut. Shemmy menilai bahwa Bonles memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi pusat industri baru yang mampu mendongkrak perekonomian Kaltim, terutama melalui sektor hilirisasi sumber daya alam.

Dalam keterangannya, Shemmy menyebutkan bahwa potensi kawasan ini sangat menjanjikan karena letaknya yang strategis, ditambah ketersediaan berbagai komoditas di sekitar wilayah Bontang dan sekitarnya.

“Prospeknya besar, memiliki potensi yang strategis dan beragam. Kawasan industri ini bisa meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dan bukan sekadar mengekspor bahan mentah saja, tetapi berbasis hilirisasi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pengembangan berbasis hilirisasi merupakan langkah penting yang sejalan dengan arah pembangunan nasional, terutama dalam mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah yang selama ini membuat nilai ekonomi Indonesia tidak maksimal. Menurutnya, Bontang Lestari berpeluang menjadi kawasan yang mampu menampung industri pengolahan, manufaktur, hingga energi.

Meski optimistis, Shemmy tetap mengingatkan bahwa terdapat sejumlah tantangan yang harus segera dibenahi agar Bonles benar-benar siap menerima investasi berskala besar. Infrastruktur dinilai masih belum matang sepenuhnya, baik dari segi akses jalan, utilitas dasar, hingga kesiapan lahan industri yang terintegrasi.

“Walaupun prospek investasinya besar, tantangannya juga ada. Infrastruktur belum sepenuhnya siap, regulasi dan kepastian investasi jangka panjang harus diperjelas, begitu pula dengan aspek pendanaannya,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya, investor membutuhkan jaminan keamanan berusaha, kemudahan perizinan, serta kejelasan tata ruang dan rencana pengembangan jangka panjang. Sinkronisasi kebijakan antara pemerintah kota dan provinsi juga dinilai sangat penting agar tidak terjadi tumpang tindih aturan.

Lebih lanjut, Shemmy menekankan pentingnya pengembangan kawasan industri yang tidak hanya berorientasi pada ekonomi, tetapi juga aspek sosial dan lingkungan. Dengan demikian, keberadaan Bonles nantinya tidak sekadar menjadi pusat industri, namun juga memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.

“Pengembangan industri tidak boleh mengabaikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Bonles harus tumbuh menjadi kawasan industri yang modern, ramah lingkungan, dan dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” tegasnya.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Kawasan Industri Bontang Lestari diyakini berpeluang menjadi salah satu kawasan industri unggulan di Kalimantan Timur. Jika infrastruktur, pendanaan, serta regulasi dapat diperkuat, kawasan ini diprediksi akan menarik investasi besar dan menciptakan ekosistem industri yang kompetitif.

Terakhir, Shemmy berharap pemerintah terus mempercepat proses penataan kawasan sekaligus menjalin komunikasi intensif dengan calon investor.

“Kami di DPRD sangat mendukung percepatan ini. Bonles berpotensi menjadi motor ekonomi baru bagi Kaltim, sehingga perlu keseriusan dan strategi yang matang agar kawasan ini benar-benar bisa berjalan optimal,” pungkasnya. (Adv/DPRDKaltim/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version