Samarinda, Kaltimetam.id – Menjelang bulan Ramadhan harga beras di Samarinda mengalami lonjakan. Termasuk beras kualitas medium di Kota Tepian.
Menukil dari laman harga bahan pokok dan penting (bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, beras medium kini mencapai Rp9.500 per kilogram (kg). Padahal, pada awal tahun lalu harganya berkisar Rp9.000 per kg.
Harga Beras di Samarinda Fluktuatif
Harga beras mengalami fluktuasi selama tiga bulan terakhir. Harga tertinggi mencapai Rp9.950 pada Februari lalu.
Amirullah pedagang beras pasar segiri mengatakan jika harga beras mulai mengalami kenaikan sejak akhir tahun lalu. Selisih kenaikan harga tertinggi terjadi pada beras kualitas premium berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000 per kg.
“Memang kalau untuk beras naik turun harganya, sekarang sudah lebih turun dari sebelumnya. Naiknya itu dari akhir tahun lalu. Kalau saya cuma ada beras premium saja, seperti rojo lele dan lainnya, kalau beras dari Bulog (medium) nggak ada sekarang,” singkatnya.
Baca berita terkait lainnya: Stok Beras di Samarinda Aman, Masyarakat Diminta Jangan Panik
Intervensi Pemerintah Pusat untuk Harga Beras
Kenaikan harga beras di sejumlah daerah, termasuk Samarinda membuat pemerintah pusat melakukan intervensi. Badan Pangan Nasional (Bapanas) pun mengeluarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) terbaru, sebagai respons demi menekan angka inflasi.
Adapun HET yang diterbitkan pemerintah yakni, Gabah Kering Panen (GKP) tingkat Petani Rp4.550 per kg; GKP Tingkat Penggilingan Rp4.650 per kg; Gabah Kering Giling (GKG) Tingkat Penggilingan Rp5.700 per kg; dan Beras Medium di Gudang Perum Bulog Rp9.000 per kg.
Pemkot Samarinda Andalkan Operasi Pasar Murah
Kendati telah ada acuan harga beras, rupanya Pemkot Samarinda belum melakukan penyesuaian harga beras di pasaran. Sebab, dalam pengendalian harga beras, masih mengandalkan program beras murah, hasil kerja sama dengan Perum Bulog Samarinda dan Perumda Varia Niaga.
“Sebelumnya HET beras medium di Samarinda memang berkisar Rp9.900 lalu ada acuan dari Bapanas HET beras medium Rp9.000. Tapi, kami sudah ada ambil langkah lebih dulu. dengan memberikan subsidi melalui pasar murah, dan harganya cuman Rp8.600 per kg, dengan total 120 ton beras medium yang disalurkan ke setiap kelurahan,” Kata Kepala Disdag Samarinda, Marnabas Patiroy.
Baca berita terkait lainnya: Inflasi di Samarinda Terkendali Melalui Beras Murah
Akui Harga Beras di Samarinda Mulai Naik
Tekait harga beras kualitas lainnya, Marnabas membenarkan jika saat ini terjadi lonjakan harga. Selisih yang terjadi berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000. Kenaikan itu akibat berlakunya hukum pasar akibat adanya peningkatan permintaan, dan pasokan yang kurang di sejumlah wilayah.
“Tapi itu kan pilihan masyarakat lagi. Nah, saat ini kami kan salurkan beras 120 ton itu ke kelurahan lalu didistribusikan ke masyarakat. Setidaknya itu bisa menjangkau masyarakat menengah ke bawah dahulu. Harganya juga di bawah HET, karena ongkos angkut dan pengepakan memang disubsidi Pemkot,” terangnya.
Disinggung kembali soal adanya penyesuaian HET beras, Marnabas menjelaskan jika masih akan tetap bertahan dengan program yang saat ini dijalankan dengan harga yang jauh lebih rendah dari HET. Selain itu, setiap dua pekan sekali Disdag Samarinda bersama Perum Bulog Samarinda dan Perumda Varia Niaga akan menyambangi setiap kelurahan di Kota Tepian secara bergilir. Menjual bahan pangan dengan harga lebih terjangkau.
“Kami tetap akan berikan subsidi angkut, selama Pak Wali masih berikan subsidi maka akan tetap harganya Rp8.600 per kg. Tapi jika memang nggak ada subsidi, yah jelas mungkin hargnya di atas HET, bisa mencapai Rp10.000 per kg. Kami setiap dua minggu juga turun ke setiap kelurahan untuk menjual bahan pokok, harganya juga lebih murah. Ini salah satu straregi juga untuk kendalikan inflasi,” tukasnya. (DAD/RTA)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id
Baca berita lainnya: Distribusi Tersendat, Harga Beras Melonjak!