Kaltim, Kaltimetam.id – Kepadatan arus pelayaran di Sungai Mahakam, khususnya di kawasan sekitar Jembatan Mahkota 2, menjadi perhatian serius Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud. Ia menilai lalu lintas kapal yang padat dan tidak tertib berpotensi mengancam keselamatan pengguna sungai.
Rudy menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi di lapangan. Menurutnya, banyak kapal yang melintas tanpa mengikuti aturan atau berlabuh sembarangan, terutama di sekitar Sungai Kapih dan area bawah Jembatan Mahkota 2.
“Hampir setiap hari terlihat kapal hilir-mudik dalam jumlah besar. Sebagian besar tidak berada di jalur yang semestinya, bahkan menambatkan kapal di tempat yang membahayakan,” kata Rudy, Sabtu (31/5/2025).
Ia mengingatkan bahwa dalam tata kelola transportasi sungai, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Menurut Rudy, membiarkan kapal bersandar pada pohon-pohon di tepian sungai adalah praktik berbahaya yang bisa berujung pada insiden fatal.
“Jika satu kapal saja lepas dari tambatannya lalu menghantam jembatan atau kapal lain, dampaknya bisa sangat merugikan dan membahayakan nyawa,” ucapnya.
Gubernur Rudy mengusulkan agar pemerintah segera melakukan pembenahan menyeluruh, termasuk mengatur ulang titik-titik sandar dan mempercepat pembangunan fasilitas tambat kapal yang memenuhi standar keamanan.
Ia juga menilai perlu dilakukan pembaruan terhadap dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar pengaturan jalur pelayaran lebih jelas dan terintegrasi.
“Kita butuh tempat tambat resmi yang aman dan mudah diakses. Bila perlu, kita mulai bangun segera,” ujarnya.
Lebih dari itu, Rudy juga menyoroti pentingnya penerapan sistem keselamatan seragam di seluruh jembatan yang melintasi Mahakam, dari Mahakam Ulu hingga Kutai Kartanegara. Ia tidak ingin ada titik lemah dalam sistem keamanan sungai tersebut.
“Semua jembatan harus memiliki sistem perlindungan yang sama. Jangan sampai nanti ada kecelakaan besar hanya karena kita lengah dalam hal ini,” tegas Rudy.
Sebagai catatan, Jembatan Mahakam yang telah digunakan selama lebih dari 40 tahun telah mengalami sedikitnya 23 kecelakaan akibat benturan kapal, dengan insiden terbaru terjadi pada 26 April lalu. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id