Disdikbud Kubar Branding “Kubar Ceria”, Percepat Implementasi Kurikulum Merdeka

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat, Robertus Leopold Bandarsyah.

SENDAWAR, Kaltimetam.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Barat terus berupaya mempercepat implementasi Kurikulum Merdeka di seluruh sekolah. Namun, hal itu tidak berjalan mulus begitu saja karena harus menghadapi sejumlah tantangan.

Berbagai keterbatasan yang muncul selama penerapan Kurikulum Merdeka, di antaranya pemahaman tenaga pendidik, keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan, serta kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai.

Untuk itu, Kadisdikbud Kubar RL Bandarsyah memprakarsai “Kutai Barat Cerdas dan Bahagia” (Kubar Ceria). Sebuah proyek perubahan yang didasarkan pada Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 yang dirancang guna mengatasi berbagai tantangan implementasi kurikulum merdeka di Kabupaten Beradat.

Bandarsyah mengatakan sekolah-sekolah di Kutai Barat menghadapi tantangan yang beragam dalam mengadopsi Kurikulum Merdeka. Di antaranya adalah kesiapan Sumber Daya Manusia, letak geografis, budaya organisasi yang masih tradisional, serta infrastruktur pendidikan yang terbatas.

“Oleh karena itu, proyek perubahan Kubar Ceria hadir sebagai inovasi untuk mempercepat penerapan Kurikulum Merdeka di Kutai Barat,” jelas Bandarsyah ditemui di ruang kerjanya, Jumat (11/10/2024).

Manfaat dari proyek ini katanya, mencakup peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan, pemberdayaan guru, penguatan keterampilan siswa, serta peningkatan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan Pemerintah Daerah.

“Melalui Proyek Perubahan ini, para pemangku kepentingan pendidikan di Kutai Barat diharapkan dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, yang pada gilirannya akan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan kondusif,” imbuhnya.

Proyek Kubar Ceria diharapkan dapat berkontribusi pada misi kedua dalam RPJMD Kubar, yakni “Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas Melalui Pendidikan dan Pelatihan yang Didukung Optimalisasi Kesehatan.”

Dengan demikian, proyek ini tidak hanya sejalan dengan kebijakan pendidikan nasional, tetapi juga mendukung visi pembangunan daerah.

Kemajuan teknologi juga membuka peluang besar dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Penggunaan teknologi digital memungkinkan siswa untuk mengakses berbagai sumber pembelajaran yang lebih luas, sementara pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh pemerintah pusat dan daerah memperkuat kesiapan guru.

Selain itu, potensi kolaborasi dengan sektor swasta, termasuk perusahaan teknologi dan lembaga pendidikan non-formal, dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Tanaa Purai Ngeriman.

Namun, meskipun banyak peluang yang tersedia, tantangan dan ancaman masih perlu diwaspadai. Salah satu ancaman utama adalah resistensi terhadap perubahan, baik dari tenaga pendidik maupun orang tua siswa, yang mungkin masih berpegang pada metode pembelajaran tradisional.

Di samping itu, kesenjangan akses terhadap teknologi dan internet di beberapa wilayah masih menjadi hambatan dalam pemerataan pendidikan digital. Kondisi geografis yang sulit dijangkau dan keterbatasan infrastruktur di Kutai Barat juga turut memperlambat implementasi Kurikulum Merdeka secara menyeluruh.

“Proyek Kubar Ceria, dengan segala peluang dan tantangannya, menjadi simbol komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Barat dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi penerus yang cerdas, kreatif, dan bahagia sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka,” pungkasnya. (ADV/DISKOMINFO KUBAR)