Asyik Berenang di Sungai, Remaja di Samarinda Terseret Arus Deras dan Hilang

Proses pencarian korban tenggelam di Sungai Karangmumus Samarinda di Jalan Kesehatan Dalam. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Tragedi menyedihkan terjadi di kawasan Jalan Kesehatan, RT 31, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kamis (23/10/2025) sore. Seorang remaja bernama Muhammad Fajar (18) dilaporkan tenggelam saat berenang bersama teman-temannya di sungai yang membelah kawasan tersebut. Hingga Kamis malam, korban belum ditemukan.

Tim SAR gabungan terpaksa menghentikan sementara proses pencarian akibat kondisi arus yang sangat deras dan minim pencahayaan.

Koordinator Tim SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menjelaskan bahwa laporan kejadian diterima sekitar pukul 17.00 Wita setelah kakak korban melapor ke tim gabungan. Berdasarkan hasil keterangan saksi di lapangan, korban diketahui sempat berenang dan melompat ke sungai sebanyak tiga kali sebelum akhirnya hilang terseret arus.

“Kami menerima laporan adanya satu orang tenggelam atas nama Muhammad Fajar, umur 18 tahun, warga Jalan Kesehatan, Sempaja Selatan. Dari keterangan yang kami peroleh, korban bermain atau berenang bersama teman-temannya. Kemungkinan besar korban kelelahan hingga akhirnya tenggelam,” ungkapnya.

Setelah menerima laporan, tim SAR langsung melakukan koordinasi dengan unsur gabungan, termasuk Basarnas, BPBD Kota Samarinda, kepolisian, relawan, dan warga sekitar. Namun, kondisi sungai yang gelap dan deras membuat proses penyelaman tidak bisa dilakukan.

“Kami sudah sepakat bahwa malam ini tidak memungkinkan untuk dilakukan penyelaman. Arusnya deras dan jarak pandang di dalam air sangat terbatas. Jadi kami standby di lokasi untuk memantau, dan pencarian akan dilanjutkan besok pagi,” tambah Mardi.

Terpisah, Salah satu saksi mata yang juga teman korban, Nur Sabrina (21), menceritakan detik-detik sebelum Fajar tenggelam. Ia menyebut, sore itu mereka datang bersama beberapa teman hanya untuk bermain air di sungai. Namun, suasana gembira berubah menjadi kepanikan saat Fajar tiba-tiba tidak muncul lagi ke permukaan.

“Tadi posisi Kak Amat sudah di dalam air duluan, saya bilang ‘Kak tunggu kami mau ikut berenang’ karena kami cewek berdua. Pas sampai di tengah, Fajar loncat terakhir,” ucap Sabrina.

“Dia sempat bilang kelelahan. Kami lihat dia berusaha ke pinggir, tapi arusnya deras banget. Sekali lagi kami lihat, dia sudah tenggelam dan nggak muncul lagi,” lanjutnya.

Menurut Sabrina, korban sebenarnya bisa berenang, bahkan sudah beberapa kali melompat ke sungai sebelumnya. Namun sore itu, kondisi arus sungai jauh lebih deras dari biasanya, diduga akibat curah hujan tinggi di kawasan Samarinda sejak pagi hari.

“Ini sudah ketiga kalinya dia loncat. Biasanya nggak apa-apa, tapi tadi airnya deras banget. Kami langsung teriak minta tolong,” pungkasnya. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id