Samarinda, Kaltimetam.id – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim) Agus Tianur, mengatakan, bencana alam 90 persen disebabkan oleh ulah manusia.
Hal itu diungkapkan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kaltim tentang Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kaltim.
Keterangan tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim Tresna Rosano melalui bagian Perencanaan Mitigasi dan Adaptasi Ivan Ramadhany.
“Tantangan terberat BPBD Kaltim dan BPBD Kabupaten dan Kota adalah menyadarkan manusia yang pada dasarnya akan berdampak kepada mereka itu sendiri,” terang Ivan di Samarinda Jumat (17/11/2023).
Untuk itu, Ivan menekankan kepada BPBD Kabupaten dan Kota untuk sesering mungkin melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
“Lakukan sosialisasi karena BPBD Kabupaten Kota yang memiliki wilayah, adakan semacam pelatihan, lakukan pertemuan buat papan larangan tugas kami hanya pembinaan pengawasan,” jelasnya.
“Mereka-mereka itulah yang langsung berhadapan dengan masyarakat, sehingga kami tekan kan kepada mereka untuk sinergitas terkait dengan program salah satunya komunitas berbasis masyarakat,” lanjutnya.
Dengan adanya pertemuan dan seringnya berkumpul, sehingga banyak masukan yang akhirnya jadi paham dengan pencegahan dan penanganan bencana. Disebutkannya, salah satu contoh Karhutla, di daerah hulu seperti yang disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kaltim 90, persen diakibatkan oleh manusia.
“Tapi ada satu tantangan lagi yang kita hadapi, masyakarat itu keterbatasan pembiayaan sehingga mereka membuka lahan dengan membaka, karena murah, tapi kita tetap menegakkan norma,” jelasnya.
“Apapaun alasannya, tetap kita larang, yang boleh membakar hanya memang yang berkompeten yang berwenang,” tutupnya.
(adv/bpbdkaltim/dc)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id