Samarinda, Kaltimetam.id – Keterbatasan lahan pemakaman di Kota Samarinda semakin menjadi perhatian, terutama bagi masyarakat yang kesulitan mencari tempat peristirahatan terakhir bagi keluarganya.
Ketua Pansus I DPRD Samarinda, Aris Mulyanata, menyoroti persoalan ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Ruang Rapat DPRD Samarinda, Rabu (19/2/2025) lalu.
Dalam rapat tersebut, Aris mengungkapkan bahwa dua Tempat Pemakaman Umum (TPU) terbesar di Samarinda, yaitu TPU Serayu dan Taman Pemakaman Muslim Husnul Khotimah di kawasan Tanah Merah, sudah hampir penuh. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan lahan pemakaman dengan harga terjangkau.
“Kami banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait keterbatasan lahan pemakaman di Samarinda. Bahkan, banyak laporan yang menyebutkan bahwa petak makam di TPU dikelola oleh pihak tertentu dan diperjualbelikan dengan harga yang cukup tinggi,” ungkap Aris.
Menurutnya, fenomena komersialisasi lahan pemakaman menjadi ironi tersendiri karena tempat pemakaman seharusnya menjadi fasilitas umum yang dapat diakses oleh semua warga tanpa beban biaya yang berlebihan.
Lebih lanjut, Aris menjelaskan bahwa Pemkot Samarinda sebenarnya telah menginventarisasi sejumlah lahan baru untuk pemakaman di beberapa kecamatan. Lahan-lahan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan pemakaman gratis, sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan yang ada.
Namun, menurutnya, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya publikasi mengenai keberadaan lahan-lahan tersebut. Akibatnya, masyarakat banyak yang tidak mengetahui bahwa ada alternatif pemakaman tanpa biaya yang telah disiapkan pemerintah.
“Sebenarnya Pemkot sudah menyediakan lahan pemakaman gratis di beberapa kecamatan, tapi informasi ini tidak tersosialisasikan dengan baik. Masyarakat masih kesulitan mengakses informasi terkait pemakaman ini,” jelasnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, DPRD Samarinda melalui Pansus I mengusulkan pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) khusus yang bertanggung jawab atas pengelolaan pemakaman di Samarinda.
Aris menilai, pembentukan UPTD Pemakaman dapat menjadi solusi agar tata kelola pemakaman di Samarinda lebih terstruktur dan transparan. Dengan adanya lembaga khusus yang menangani pemakaman, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas terkait lokasi, prosedur, serta biaya pemakaman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami dari Pansus I dan Komisi I DPRD Samarinda merekomendasikan kepada Pemkot agar segera membentuk UPTD Pemakaman. Dengan adanya UPTD ini, pengelolaan pemakaman bisa lebih tertata, transparan, dan memudahkan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Aris juga menyoroti kondisi infrastruktur pemakaman yang masih kurang memadai. Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah akses jalan menuju TPU yang masih banyak mengalami kerusakan serta minimnya pencahayaan di sekitar area pemakaman.
Menurutnya, kondisi jalan yang buruk dan penerangan yang minim bisa menjadi kendala bagi masyarakat yang hendak mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah juga memperhatikan aspek infrastruktur dalam pengelolaan TPU di Samarinda.
“Jalan menuju TPU harus diperbaiki agar lebih layak dilalui. Selain itu, penerangan juga sangat penting, terutama bagi keluarga yang berziarah pada malam hari. Ini semua harus menjadi perhatian agar pemakaman tidak hanya sekadar tersedia, tetapi juga nyaman dan aman bagi masyarakat,” tambahnya.
DPRD Samarinda berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan terkait lahan pemakaman agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan tempat peristirahatan terakhir bagi keluarganya. Selain mendorong pembentukan UPTD, DPRD juga akan terus melakukan evaluasi terhadap pengelolaan TPU yang ada saat ini.
“Kami akan terus mengawasi dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan akses yang adil dan layak terhadap pemakaman umum. Jangan sampai keterbatasan lahan justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk keuntungan pribadi,” pungkasnya. (Adv/DPRDSamarinda/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id