Samarinda, Kaltimetam.id – Bakal calon gubernur (cagub) Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud menjawab tantangan yang dilontarkan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Mulawarman (Unmul) beberapa waktu lalu.
Tantangan ini muncul dalam rangka membuka ruang dialog terkait berbagai isu krusial yang dihadapi masyarakat Kaltim. Dimana, bakal cagub diminta BEM KM Unmul untuk adu gagasan.
Dalam pertemuan singkat dengan awak media di tengah jadwalnya yang padat, Rudy Mas’ud menegaskan kesiapannya untuk menerima tantangan debat tersebut. Ia merasa yakin bahwa diskusi yang terbuka akan membantu mengatasi berbagai persoalan mendesak yang sedang dihadapi oleh Bumi Mulawarman. Salah satu isu yang paling mengemuka adalah terkait dengan industri tambang, yang belakangan ini menjadi sorotan publik setelah beberapa insiden yang menelan korban jiwa.
“Tidak ada masalah, tema apapun saya siap. Kita ini ‘siaga’. Bukan hanya siap menjaga dan mengawal aspirasi masyarakat, tapi juga siap menghadapi tantangan dengan gaya apapun,” ujar Rudy dengan penuh percaya diri, saat ditemui wartawan pada Sabtu malam (21/9/2024).
Sebagai politikus muda yang lahir dan besar di Balikpapan, Rudy Mas’ud sangat menyadari besarnya tantangan yang dihadapi oleh Kaltim, terutama terkait pengelolaan sumber daya alam yang berlimpah di provinsi ini. Ia menekankan pentingnya memiliki pemimpin yang siap mengarahkan pembangunan dengan bijak, demi kepentingan masyarakat luas, dan memastikan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama.
Lebih lanjut, Rudy menyoroti isu kesejahteraan rakyat sebagai salah satu tema sentral yang harus diangkat dalam debat. Menurutnya, Kalimantan Timur, yang dikenal sebagai daerah kaya sumber daya, belum sepenuhnya mampu memanfaatkan potensi tersebut untuk kemaslahatan rakyatnya.
“Kesejahteraan rakyat harus menjadi topik utama dalam setiap dialog dan diskusi politik di Kaltim. Ini bukan hanya tentang tambang, tetapi tentang bagaimana kekayaan alam ini bisa dikelola dengan baik sehingga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengkritik kebijakan pengelolaan tambang yang selama ini sering kali lebih menguntungkan pihak-pihak tertentu daripada rakyat setempat. Rudy berpendapat bahwa seorang pemimpin harus mampu menciptakan keseimbangan antara kemajuan ekonomi melalui eksploitasi sumber daya alam dan keberlanjutan lingkungan serta hak-hak masyarakat lokal.
“Pengelolaan tambang yang baik seharusnya tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi, tetapi juga dari aspek sosial dan lingkungan. Kita harus memastikan bahwa aktivitas tambang di Kaltim tidak membawa dampak negatif yang merugikan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di sekitar wilayah tambang,” jelasnya.
Selain menyambut baik tantangan debat dari BEM Unmul, Rudy juga menyatakan komitmennya untuk menghadiri debat resmi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah pasangan calon resmi ditetapkan. Ia menegaskan bahwa debat resmi ini sangat penting untuk menunjukkan visi dan misi para calon pemimpin di depan masyarakat.
“Debat kandidat yang diadakan KPU adalah kegiatan wajib yang akan saya hadiri. Jadwal saya memang padat, tapi debat resmi ini adalah bagian dari tanggung jawab sebagai calon pemimpin. Kami harus siap menunjukkan apa yang bisa kami tawarkan kepada rakyat,” ucap Rudy.
Meski demikian, Rudy mengakui bahwa jadwal kampanyenya mulai penuh.
“Jujur saja, jadwal kampanye ini sudah sangat padat, tapi itu tidak akan menjadi alasan bagi saya untuk melewatkan debat resmi. Ini adalah momen penting untuk bertemu langsung dengan masyarakat dan menyampaikan solusi atas masalah-masalah yang mereka hadapi,” ungkapnya.
Di tengah persiapan pencalonannya sebagai cagub, Rudy Mas’ud juga sedang dalam proses pengunduran diri dari jabatannya sebagai anggota DPR RI. Langkah ini diambil untuk lebih fokus pada kampanye dan memenuhi aturan yang berlaku bagi kandidat dalam pilkada. Ia menegaskan bahwa proses pengunduran dirinya sedang berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita yang tidak akurat.
“Saya sedang dalam proses pengunduran diri dari DPR RI. Jadi, saya harap masyarakat tidak terpancing dengan informasi yang tidak benar terkait hal ini. Semua prosesnya sedang berjalan dan dilakukan sesuai aturan,” singkatnya.
Dari sisi lain, petahana Gubernur Kaltim, Isran Noor, juga menunjukkan kesediaannya untuk menghadiri debat. Dengan satu syarat, Isran Noor hanya mau hadir jika topik yang dibahas itu berkaitan dengan korupsi.
“Jika materinya soal korupsi, saya mau bicara. Intinya, saya siap untuk debat soal korupsi,” beber Isran saat diwawancarai setelah kuliah umum di Unmul pada Jumat (20/9/2024). (SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id