Stadion Utama Palaran Kaltim Menuju Standar FIFA, Dispora Genjot Pembenahan

Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Junaidi. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Dalam upaya meningkatkan standar fasilitas olahraga, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah melakukan perbaikan menyeluruh pada Stadion Utama Palaran di Samarinda.

Stadion bersejarah yang sempat menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII pada 2008 itu kini menjadi prioritas dalam upaya Kaltim untuk memenuhi standar internasional dan mendukung pengembangan olahraga di wilayah Kalimantan.

Pemerintah daerah, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, berperan aktif dalam proses renovasi ini. Bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dispora telah mengadakan tinjauan langsung untuk memastikan segala aspek yang membutuhkan peningkatan segera ditangani.

Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Junaidi, menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diambil merupakan bagian dari strategi untuk mempercepat proses pembenahan, dengan dukungan dari pemerintah pusat.

“Kami optimis akan mendapatkan dukungan dari APBN untuk membiayai perbaikan stadion, termasuk perbaikan lapangan utama dan penambahan dua lapangan latihan,” kata Junaidi saat memberikan keterangan pada Sabtu (26/10/2024).

Menurutnya, dukungan dari APBN sangat krusial, mengingat dana perbaikan dari APBD Kaltim masih terbatas. Meski begitu, komitmen pemerintah daerah tetap kuat dalam memperbaiki fasilitas olahraga demi mendukung prestasi olahraga dan kebanggaan masyarakat Kaltim.

Dalam pembenahan ini, Dispora Kaltim memastikan bahwa standar perbaikan akan mengikuti standar yang ditetapkan oleh FIFA, mencakup penataan lapangan dan pencahayaan. Langkah ini bukan hanya untuk meningkatkan kualitas stadion, tetapi juga untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para atlet yang bertanding. Stadion Utama Palaran nantinya diharapkan dapat menjadi salah satu stadion terbaik di Indonesia, memenuhi standar internasional yang memadai bagi berbagai kejuaraan.

Menurut Junaidi, perbaikan fasilitas ini juga membuka peluang besar bagi stadion untuk digunakan sebagai basis Borneo FC, klub sepak bola kebanggaan Kaltim. Dengan menjadi markas bagi Borneo FC, Stadion Utama Palaran berpotensi menjadi pusat olahraga dan kegiatan besar yang mampu menarik ribuan penonton dan meningkatkan ekonomi lokal. Hal ini juga menjadi bagian dari strategi Kaltim dalam memperkuat sektor olahraga, sekaligus menjadikan Kalimantan Timur sebagai destinasi olahraga utama di wilayah timur Indonesia.

“Kami ingin Stadion Utama Palaran tidak hanya menjadi simbol kebanggaan Kaltim, tetapi juga menjadi tempat lahirnya prestasi-prestasi besar yang mengharumkan nama daerah,” ungkapnya.

Meski proses perbaikan terus berjalan, Junaidi mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu tantangan utama dalam pengembangan fasilitas stadion. Anggaran perbaikan yang bersumber dari APBD Kaltim masih terbatas dan belum mencakup kebutuhan seluruh fasilitas penunjang. Karena itu, koordinasi intensif dengan Kementerian PUPR terus dilakukan untuk mencari solusi terbaik dalam menangani keterbatasan ini.

“Kami tetap berkomitmen untuk memastikan semua kebutuhan infrastruktur stadion dapat terpenuhi, meski dengan keterbatasan anggaran. Kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci dalam menyukseskan upaya ini,” katanya.

Dalam jangka panjang, peningkatan Stadion Utama Palaran juga diharapkan dapat mendukung rencana besar pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur, khususnya sebagai penunjang calon ibu kota negara (IKN) Nusantara yang akan dibangun di wilayah tersebut. Dengan adanya fasilitas olahraga berstandar internasional, Kalimantan Timur bisa menjadi magnet baru bagi event-event besar, termasuk kemungkinan menjadi tuan rumah pertandingan internasional di masa depan.

Pembenahan Stadion Utama Palaran bukan hanya langkah peningkatan fasilitas olahraga, tetapi juga diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Keberadaan stadion yang representatif dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi warga setempat, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Selain itu, kegiatan olahraga berskala besar yang digelar di stadion ini dapat menarik kunjungan wisatawan dan penggemar olahraga dari berbagai daerah, yang pada gilirannya dapat mendorong perekonomian lokal.

Antusiasme masyarakat Kaltim juga menjadi motivasi bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan stadion berstandar internasional ini. Banyak warga yang berharap stadion ini kembali aktif digunakan sebagai pusat kegiatan olahraga dan hiburan, sekaligus menjadi tempat berkumpulnya komunitas olahraga di Kaltim. Dukungan masyarakat ini menjadi bukti bahwa stadion ini memiliki nilai strategis bagi perkembangan olahraga dan identitas budaya Kalimantan Timur.

“Dengan semangat dan dukungan dari semua pihak, kami yakin Stadion Utama Palaran dapat menjadi ikon olahraga di Kalimantan, dan mampu membawa nama Kaltim bersaing di kancah nasional maupun internasional,” tutupnya. (Adv/DISPORAKaltim/SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version