Tenggarong, Kaltimetam.id – Pemerintah Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara sedang fokus dalam pembangunan dua objek wisata berbeda. Masing-masing tempat wisata itu bernama Emastri Park dan Dewi Belai. Tempat pesiar ini memiliki konsep wisata modern. Jika telah beroperasi di harap kedua tempat wisata itu bisa memfasilitasi usaha mikro kecil menengah (UMKM) desa.
Diketahui melalui Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menerangkan, pihaknya saat ini sedang dalam tahap pembangunan infrastuktur kedua tempat wisata tersebut. Diantaranya pembuatan gazebo untuk tempat istirahat pengunjung. Selanjutnya peningkatan akses jalan di dalam objek wisata tersebut.
“Target kita taman wisata Emastri Park dapat beroperasi pada bulan Juli 2023 ini,” ungkapnya, belum lama ini.
Sedangkan objek wisata Dewi Belai juga disebut Rasyid sekarang dalam proses pembangunan. Untuk tempat wisata Dewi Belai nantinya berkonsep wisata edukasi. Tujuan utama Dewi Belai adalah memberikan pemahaman dan edukasi kepada pengunjung tentang kearifan lokal, budaya, dan alam di Desa Batuah.
Objek wisata Dewi Belai itu juga akan menawarkan berbagai kegiatan interaktif kata Rasyid. Seperti workshop kerajinan tangan, pembelajaran tentang pertanian organik, dan kegiatan ekowisata. Bila sesuai rencana, tempat wisata Dewi Belai akan dibuka pada tahun 2024 mendatang.
Selain itu, di katakan kepala desa ini, kedua tempat wisata tersebut akan di fasilitasi taman dan Resort, sedang dalam proses pembangunan kolam renang dan perosotan. Bahkan jika minat wisatawan cukup tinggi, kemungkinan akan dikenakan biaya sewa bagi pengunjung yang ingin menginap di resort tersebut.
Rasyid optimis jika nanti objek wisata ini beroperasi, akan mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) Batuah. Disamping itu di perkirakannya uang yang bisa diterima PADes akan mencapai ratusan juta, setiap tahunnya.
“Proyek ini di mulai sejak tahun lalu oleh pihak swasta, namun kami juga terlibat dalam pengelolaannya. Kami telah membahas untuk memperkuat skema kerjasama dengan pembuatan peraturan desa untuk biaya pungutan,” jelasnya.
Ia pun optimis melalui pengelolaan objek wisata milik Desa Batuah tersebut, akan membawa dapat positif bagi UMKM Desa. Selain itu kedua tempat wisata itu di harap akan menjadi magnet agar orang-orang mengenal desanya.
“Adanya objek wisata ini, akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Batuah,” pungkasnya. (JMS/Adv)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id