Kutai Kartanegara, Kaltimetam.id – Camat Loa Kulu, Adriansyah, mengumumkan bahwa semua desa di wilayahnya kini telah mencapai status desa mandiri, sebagai hasil dari kerja sama berbagai pihak yang terjalin erat sejak lama.
Capaian ini melibatkan sinergi antara pemerintah desa dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), yang dinilai menjadi kunci dalam mendorong kemajuan pembangunan di seluruh 15 desa di kecamatan tersebut.
“Alhamdulillah, saat ini seluruh desa di Loa Kulu,15 desa semuanya telah berstatus mandiri,” ujar Adriansyah belum lama ini.
Ia menyampaikan, keberhasilan ini tidak bisa hanya diklaim sebagai hasil kerja satu atau dua pihak saja, melainkan buah dari kolaborasi semua unsur pemerintahan, khususnya kepala desa dan OPD terkait.
Sejak menjabat sebagai camat pada 2017, Adriansyah mengaku telah menanamkan prinsip koordinasi yang kuat di antara seluruh pemangku kepentingan di tingkat desa dan kabupaten.
“Saya membangun sistem kerja sama yang mengutamakan sinergitas antara kepala desa dan pemerintah kabupaten,” tegasnya.
Menurutnya, kepala desa harus mampu mengikuti arah kebijakan daerah agar program strategis dari Pemkab bisa berjalan optimal di desa masing-masing.
Ia juga menyoroti pemerataan pembangunan infrastruktur yang semakin terlihat di Loa Kulu, sebagai contoh nyata dari implementasi kebijakan pemerintah daerah yang berjalan dengan baik.
Adriansyah menyebut peran Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga sangat vital dalam mendukung pemerataan tersebut di seluruh wilayah desa.
“Pembangunan tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Kalau desa dan kabupaten tidak saling dukung, program tidak akan efektif,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan kepala desa agar terus menjaga kekompakan, berkoordinasi aktif, serta merespons cepat kebutuhan masyarakat di lingkungan masing-masing.
Ia juga menyinggung program BKK RT senilai Rp50 juta yang kini telah menjangkau seluruh RT di Kukar, berikut dukungan fasilitas seperti kendaraan roda dua, laptop, dan honor untuk perangkat desa.
“Semua sudah difasilitasi oleh pemkab. Tinggal bagaimana para kades dan RT mengelola anggaran itu secara transparan dan berkelanjutan,” tuturnya memberi arahan.
Adriansyah berharap budaya gotong royong tidak hilang dan terus diperkuat, apalagi dalam menjaga lingkungan desa agar tetap bersih dan tertata dengan baik.
“Jangan sampai ada tamu datang ke desa, tapi lingkungannya tidak terurus. Itu tanggung jawab kita bersama,” ucapnya mengingatkan.
Ia menambahkan, pada tahun depan Pemkab Kukar telah merencanakan peningkatan nilai BKK RT menjadi Rp150 juta per RT sebagai bentuk nyata keberpihakan terhadap kebutuhan masyarakat bawah.
“Jadi tidak ada alasan lagi bagi desa untuk tidak bergerak. Dukungan sudah ada, tinggal bagaimana kita saling bantu, saling jaga, dan saling membangun,” katanya menutup sambutan.
Dengan berbagai kemajuan yang sudah dicapai, Adriansyah yakin desa-desa di Loa Kulu akan menjadi contoh yang inspiratif bagi kecamatan lain di Kukar maupun di Kalimantan Timur. (Adv/DiskominfoKukar/SIK)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id