Samarinda Siap Jadi Contoh Nasional Koperasi Merah Putih di Kalimantan Timur

Persiapan peluncuran Koperasi Merah Putih di Kelurahan Lempake, Samarinda. Sejumlah komoditas seperti beras, gula, dan tepung sudah tersedia di lokasi. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Kota Samarinda bersiap menjadi salah satu titik peluncuran nasional Koperasi Merah Putih, program strategis yang digagas pemerintah pusat untuk memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis desa. Kelurahan Lempake ditunjuk sebagai lokasi percontohan di Kalimantan Timur (Kaltim). Agenda peluncuran akan berlangsung serentak pada Senin, 21 Juli dan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dari Klaten melalui sambungan virtual.

Persiapan di Lempake saat ini hampir rampung. Pemerintah Kota Samarinda, melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Marnabas, menyebutkan bahwa progres pembangunan koperasi telah mencapai 95 persen.

“Hari Minggu kami akan gladi bersih. Gerai-gerainya sudah jadi semua, tinggal pengisian saja,” ungkapnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jum’at (18/7/2025).

Koperasi Merah Putih ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari BUMN, BUMD, hingga instansi vertikal. Patra Niaga akan menyediakan LPG 3 kg, Bulog mendistribusikan beras SPHP, dan Pupuk Indonesia menyuplai kebutuhan pupuk pertanian. Pos Indonesia juga berperan dalam penyediaan layanan pengiriman dan kebutuhan administrasi. BNI, Telkom, Kimia Farma, dan Perusda turut dilibatkan dalam sinergi ini.

“Alhamdulillah, semua stakeholder sudah berkolaborasi. Komunikasi berjalan baik dan semuanya mendukung penuh,” kata Marnabas.

Kelurahan Lempake dipilih karena dinilai memiliki basis pertanian dan peternakan yang sudah berkembang sejak lama. Kawasan yang dulunya merupakan wilayah transmigrasi ini dikenal aktif dalam sektor sayur-mayur, padi, dan peternakan rakyat. Fasilitas seperti balai desa turut mendukung pelaksanaan program ini, yang kini difungsikan sebagai pusat kegiatan koperasi.

Program ini juga menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi di tingkat lokal. Barang-barang kebutuhan pokok yang dijual di koperasi akan mengikuti harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketentuan.

“Harga LPG 3 kg misalnya, tidak boleh lebih dari Rp18 ribu. Beras SPHP juga maksimal Rp65 ribu,” jelas Marnabas.

Pemerintah akan menggunakan sistem pengawasan digital CTP yang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memastikan harga tetap terkendali.

Tak hanya dari sisi distribusi, sektor pertanian juga diperkuat dengan teknologi. Bank Indonesia memberikan bantuan berupa satu unit drone penyemprot pupuk berkapasitas 25 kilogram serta traktor.

“Kita harap ke depan pertanian di Samarinda lebih efisien dan modern,” lanjutnya.

Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih Lempake, Adung KS Utomo, mengatakan bahwa saat ini struktur organisasi koperasi sudah lengkap.

“Pengurus ada lima orang dan pengawas tiga orang. Untuk anggota, kami masih menunggu petunjuk teknis,” ujarnya.

Adung juga memastikan seluruh kesiapan teknis sudah hampir selesai.

“Papan nama sudah siap, barang sebagian besar sudah masuk, tinggal penataan akhir,” jelasnya lebih lanjut.

Ia juga menyebut bahwa Lempake menjadi kelurahan pertama di Samarinda yang menyelesaikan tahapan musyawarah pembentukan koperasi, yang bahkan sempat dihadiri langsung tim dari kementerian.

Untuk menjamin keberlangsungan koperasi, seluruh pihak yang terlibat akan menandatangani nota kesepahaman kerja sama (MoU). Langkah ini dilakukan agar dukungan tidak hanya bersifat sementara.

“Kami ingin semua pihak tetap berkomitmen setelah launching,” tutupnya.

Peluncuran nasional akan disaksikan langsung oleh Presiden RI bersama kepala daerah di seluruh Indonesia. Samarinda akan menjadi pusat kegiatan untuk Kalimantan Timur. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id