Samarinda Bangun Keajaiban yang Tak Terlihat, Drainase Bawah Tanah Jadi Nadi Baru Teras Mahakam

Kawasan Teras Samarinda. (Foto: Ree/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id  – Di tengah hiruk-pikuk pembangunan kota, ada satu proyek yang nyaris tak terdengar gaungnya, tapi memikul peran penting bagi masa depan Samarinda. Bukan gedung tinggi, bukan jembatan megah, melainkan infrastruktur bawah tanah di kawasan tepian Sungai Mahakam yang menjadi bagian dari proyek Teras Samarinda segmen 4.

Tak banyak yang menyadari, area yang tampak tenang itu sebenarnya sedang digarap intensif. Tak ada crane besar atau beton menjulang di permukaan, sebab pekerjaan utamanya justru tersembunyi di kedalaman tanah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti, membenarkan bahwa sebagian warga mengira proyek ini belum berjalan lantaran tak tampak tanda-tanda pembangunan masif. Padahal, separuh pekerjaan sudah rampung.

“Kalau dihitung, progresnya sudah sekitar 50 persen. Mungkin tidak terlihat karena sebagian besar struktur berada di bawah tanah. Bentuknya memang bukan bangunan tinggi, tapi lebih menyerupai taman,” ujarnya, Senin (20/10/2025).

Pekerjaan yang ialah pembangunan saluran drainase raksasa berukuran 120×120 sentimeter dengan panjang mencapai 800 meter. Saluran itu membentang dari kawasan Jalan Masjid hingga Pasar Pagi, dua titik yang selama ini menjadi langganan genangan air saat hujan deras mengguyur kota.

Di atas saluran besar itu, kawasan akan disulap menjadi taman kota terbuka, lengkap dengan halte modern dan dua pos polisi yang berfungsi menjaga keamanan pengunjung.

“Yang di atas nanti hanya ada taman, satu halte, dan dua pos polisi. Jadi kalau menunggu bangunan tinggi, pasti tidak ada. Karena konsep segmen 4 memang diarahkan sebagai ruang terbuka hijau,” jelas Desy.

Lebih jauh, ia menyebut segmen 4 dirancang bukan sekadar tempat bersantai, tapi juga ruang hidup baru di tepian sungai.

Hal ini diharapkan menjadi area interaksi warga dengan lingkungan, sekaligus titik keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan kota.

“Segmen 4 ini kami siapkan untuk menjadi kawasan hijau yang bisa dinikmati masyarakat. Nanti warga bisa berjalan, berolahraga, dan menikmati tepian sungai yang lebih teduh, asri, serta fungsional,” tuturnya.

Yang menarik, halte yang dibangun di kawasan ini tak hanya berfungsi sebagai tempat menunggu bus. Pemerintah merancangnya sebagai bagian dari sistem transportasi terpadu yang terhubung dengan jalur angkutan kota.

“Halte itu nantinya terintegrasi dengan sistem angkutan kota dan bus perkotaan. Jadi masyarakat bisa menikmati kawasan tepian sungai sambil tetap terhubung dengan moda transportasi publik,” terang Desy.

Sebagai informasi, proyek Teras Samarinda terdiri dari empat segmen dengan fokus pembangunan yang berbeda. Segmen pertama menghadirkan jalur pedestrian di atas sungai sepanjang 300 meter dengan anggaran sekitar Rp48 miliar.

Segmen 2 dan 3 diperuntukkan bagi revitalisasi dermaga dan terminal drop-off bus, masing-masing bernilai Rp21 miliar. Adapun segmen 4 memiliki nilai kontrak sekitar Rp24 miliar.

“Kalau dibandingkan, segmen 4 memang tidak semegah pedestrian atau dermaga. Tapi justru di sinilah fungsi vitalnya. Ia menjadi penyeimbang antara ruang terbangun dan ruang hijau,” ujar Desy.

Untuk memastikan pembangunan berjalan lancar, tahun ini Pemkot membagi pekerjaan ke dalam tiga paket besar agar tak terjadi keterlambatan seperti sebelumnya. Semua segmen, terutama 2, 3, dan 4, ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.

“Seharusnya selesai sekarang. Kalau telat, uangnya bisa hangus lagi nanti,” imbuhnya.

Lebih dari sekadar proyek tata ruang, segmen baru Teras Samarinda mencerminkan perubahan cara kota ini menata dirinya. Dari ruang beton menuju kota yang lebih hijau, dari drainase ke taman, dari infrastruktur ke kehidupan yang lebih manusiawi.

“Kami ingin masyarakat Samarinda punya tempat yang nyaman untuk berjalan, bersantai, dan berinteraksi dengan sungai yang selama ini menjadi identitas kota,” tandasnya. (REE)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version