Relawan Ambulans Dibekali Kemampuan Medis Dasar, PMI Samarinda Dorong Pengemudi Jadi Penolong di Lapangan

Sebanyak 38 relawan driver ambulans di bekali kemampuan medis oleh PMI Kota Samarinda. (Foto: Siko/Kaltimetam.id)

Samarinda, Kaltimetam.id – Sebanyak 38 relawan pengemudi ambulans dari berbagai komunitas di Kota Samarinda mengikuti pelatihan pengemudi ambulans yang digelar oleh Palang Merah Indonesia Kota Samarinda. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini tidak hanya membekali peserta dengan kemampuan mengemudi yang aman, tetapi juga keterampilan medis dasar untuk penanganan awal pasien di lapangan.

Salah satu peserta pelatihan, Sutrisno, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru selama mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, pelatihan ini sangat penting bagi relawan ambulans yang kerap berhadapan langsung dengan situasi darurat.

“Alhamdulillah, banyak ilmu yang kami dapat. Harapannya pelatihan seperti ini terus dilakukan dan dilatih secara rutin oleh teman-teman ambulans,” ujar Sutrisno.

Ia menjelaskan, selama dua hari pelatihan, peserta mendapatkan materi teori pada hari pertama dan praktik langsung pada hari kedua. Materi yang diberikan dinilai sangat relevan dengan tugas pengemudi ambulans di lapangan.

“Hari pertama kami dapat materi, hari kedua langsung praktik. Yang ditekankan itu pertama soal keselamatan berlalu lintas, karena driver ambulans harus jadi contoh di jalan. Kedua, soal penanganan awal,” jelasnya.

Menurut Sutrisno, pelatihan ini menegaskan bahwa pengemudi ambulans tidak hanya bertugas membawa kendaraan, tetapi juga diharapkan mampu membantu penanganan medis awal sebelum pasien mendapatkan pertolongan lanjutan.

“Driver ambulans juga perlu latihan penanganan awal. Artinya, kami diharapkan juga mampu jadi bagian dari tim medis di lapangan,” katanya.

Sementara itu, Dedy Setiawan, Staf Markas PMI Kota Samarinda, menjelaskan bahwa pelatihan hari kedua difokuskan pada keterampilan pertolongan pertama bagi para pengemudi ambulans relawan.

“Ini hari kedua pelatihan pengemudi ambulans. Materi hari ini khusus pertolongan pertama atau BHD,” ujarnya.

Ia merinci, pada sesi pagi peserta telah mendapatkan materi Resusitasi Jantung dan Paru (RJP). Selanjutnya, peserta mengikuti pelatihan praktik penanganan pendarahan yang kerap menjadi kondisi kritis dalam kasus kecelakaan lalu lintas maupun rujukan pasien darurat.

“Tadi pagi peserta belajar RJP, dan saat ini mereka sedang praktik penanganan pendarahan,” jelasnya.

Untuk menjamin kualitas materi, PMI Kota Samarinda menghadirkan pemateri dari berbagai unsur. Selain instruktur internal PMI, pelatihan ini juga melibatkan pemateri dari unsur kepolisian.

“Pemateri kami datangkan dari PMI sendiri dan juga dari Polresta Samarinda,” ungkap Dedy.

Ia menegaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah membentuk pengemudi ambulans yang tidak hanya andal mengemudi, tetapi juga memiliki kepekaan dan kemampuan sebagai penolong pertama dalam situasi darurat.

“Harapan kami, setelah mendapatkan materi ini, para pengemudi ambulans tidak hanya sekadar bisa mengemudi. Kami ingin mereka juga mampu menjadi penolong ketika dibutuhkan, baik saat menangani kecelakaan maupun saat melakukan rujukan pasien,” katanya.

Terakhir, Dedy menambahkan, hingga hari kedua pelatihan, tercatat 38 peserta dari 38 satuan relawan ambulans yang mengikuti kegiatan tersebut. PMI Kota Samarinda berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas layanan ambulans relawan sekaligus memperkuat sistem penanganan darurat di Kota Samarinda. (SIK)

Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id

Exit mobile version