Samarinda, Kaltimetam.id — Perpustakaan ideal bukan hanya sekadar tempat membaca buku. Di era sekarang, fungsinya berkembang menjadi ruang publik yang harus mampu menjangkau seluruh kalangan, termasuk penyandang disabilitas, lansia, pelajar, hingga para profesional. Inilah yang menjadi sorotan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda, Erham Yusuf, saat membicarakan arah pengembangan layanan perpustakaan ke depan.
Menurut Erham, perpustakaan harus mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat yang makin beragam. Untuk itu, ia menilai sudah waktunya fasilitas dan layanan di dalamnya ditinjau ulang agar lebih inklusif dan ramah bagi semua lapisan pengguna.
“Kalau kita memang ingin memanjakan pengunjung, tentu harus menyesuaikan segmen,” ujarnya, Jum’at (18/7/2025).
Ia mencontohkan, kelompok disabilitas misalnya, membutuhkan prasarana yang mendukung aksesibilitas, mulai dari rak buku yang ramah kursi roda hingga koleksi buku braille atau audiobook. Begitu juga dengan lansia yang cenderung membutuhkan suasana tenang dan ruang baca yang memberi kesan nyaman secara emosional.
Sementara itu, untuk kelompok jurnalis dan pekerja media, menurutnya, fasilitas berbasis teknologi informasi adalah keharusan. Perangkat komputer, akses wifi cepat, hingga alat pendukung multimedia bisa jadi daya tarik sekaligus kebutuhan utama bagi mereka yang ingin mengakses informasi secara digital.
“Kalau semua itu tersedia di perpustakaan, pengunjung nggak perlu repot lagi bawa laptop atau tablet. Tinggal datang dan bekerja dengan tenang,” ucapnya.
Erham menambahkan, pihaknya membuka diri terhadap masukan masyarakat terkait kebutuhan fasilitas di perpustakaan.
Menurutnya, perpustakaan harus menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar dan berkegiatan, bukan tempat yang terasa kaku atau terbatas.
“Harapannya, semua orang bisa merasa bahwa perpustakaan ini adalah ruang mereka juga,” tutupnya. (REE)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @Kaltimetam.id